Fakta-fakta Pembunuhan Terhadap Guru Ngaji Bunda Maya

5 November 2020 6:25 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi rumah guru ngaji di Bogor, yang ditemukan tewas dalam sumur. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi rumah guru ngaji di Bogor, yang ditemukan tewas dalam sumur. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Warga Kampung Citatah, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor digegerkan dengan penemuan mayat perempuan di dalam sumur pada Selasa (3/11). Identitas mayat itu adalah Athiqotul Mahya alias Bunda Maya (28).
ADVERTISEMENT
Bunda Maya ini merupakan guru ngaji di sekitar. Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil mengatakan jasad Maya ditemukan mengambang di dalam sumur tanpa busana.
"Korban di temukan tewas didalam sumur di belakang rumah," ujar Vemil, di lokasi kejadian, Selasa (3/11).
Jenazah Bunda Maya dimakamkan di kampung halamannya di Purworejo, Jawa Tengah, usai selesai diautopsi pada Selasa (3/11) malam.
Tak butuh waktu lama polisi telah berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap Bunda Maya.
kumparan merangkum sejumlah fakta-fakta tentang kasus pembunuhan ini:
Jasad Bunda Maya, guru ngaji di Bogor yang ditemukan tewas di sumur berhasil dievakuasi. Foto: Dok. Istimewa
Tetangga Sebut Ada Suara Wanita Teriak Sebelum Guru Ngaji Bunda Maya Hilang
Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil mengatakan Bunda Maya sebelumnya dilaporkan hilang oleh suaminya sejak Minggu (1/11). Selang tiga hari kemudian, pada Selasa (3/11) pagi sekitar jam 07.00 WIB, jasad Bunda Maya ditemukan mengambang di sumur di belakang rumahnya.
ADVERTISEMENT
Salah seorang tetangga, Edi, mengatakan sebelum hilang atau pada Minggu (1/11) sekitar pukul 21.30 WIB, dia sempat melihat Bunda Maya pulang dari perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di salah satu di musala sekitar.
Pada saat itu diketahui Bunda Maya menghadiri Maulid Nabi bersama dua anaknya yang masih berusia 5 tahun dan 5 bulan serta suaminya.
"Saya tetangga samping rumah, setengah 10 malam pulang dari musala sama anaknya yang digendong dan jalan. Suaminya jadi panitia maulid di musala," ujar Edi, Selasa (3/11).
Pada saat itu, Bunda Maya pulang sendiri. Suaminya masih di musala karena jadi panitia Maulid Nabi.
Selang beberapa menit, Edi mengaku mendengar suara teriakan dari arah rumah Bunda Maya.
ADVERTISEMENT
"Saya mendengar ada teriakan, dua kali. Saya sempat ke dapur, ke depan, suaranya dari sini (Rumah Bunda Maya). Tapi habis itu enggak kedengeran apa-apa lagi. Suaranya kaya suara ribut perempuan," katanya.
Edi tak mencari tahu lebih lanjut sumber suara itu. Menurut dia, suara itu seperti orang kaget terhadap sesuatu.
Sumur tempat ditemukannya guru ngaji tewas di Bogor. Foto: Dok. Istimewa
Polisi Duga Bunda Maya Korban Pembunuhan, Ada Luka Sobek-Hantaman Benda Tumpul
Polisi menduga seorang guru ngaji yang bernama Athiqotul Mahya alias Bunda Maya (28) yang ditemukan tewas di sumur belakang rumahnya di Kampung Citatah Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor merupakan korban pembunuhan.
Indikasi dugaan itu lantaran dari hasil sementara autopsi, ditemukan luka robek dan hantaman benda tumpul di salah satu bagian jasad korban. Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil tak menyebut di bagian mana luka robek dan memar hantaman benda tumpul itu.
ADVERTISEMENT
"TKP Guru ngaji dalam sumur untuk autopsi awal dari pihak rumah sakit betul dari tubuh korban ada luka robek,dan terkena benda tumpul," kata Kadek Vemil, Rabu (4/11).
Namun demikian, kata Kadek, temuan itu masih harus menunggu hasil resmi autopsi rumah sakit.
Pembunuhan Bunda Maya Sudah Direncanakan Sejak Pertengahan Oktober
Misteri tewasnya guru ngaji bernama Athiqotul Mahya alias Bunda Maya (28) yang ditemukan mengambang di sumur belakang rumahnya di Kampung Citatah, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, akhirnya terkuak.
Pelakunya adalah Kuntaryo, suami dari pembantu korban bernama Siti.
Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil mengatakan Kuntaryo membunuh Bunda Maya karena sakit hati. Kuntaryo kesal sering ditagih utang senilai Rp 1 juta oleh Bunda Maya.
ADVERTISEMENT
Vemil mengatakan pembunuhan terhadap Bunda Maya ini masuk dalam kategori pembunuhan berencana. Musababnya, Kuntaryo merencanakan pembunuhan itu sejak pertengahan Oktober 2020.
"Dari pertengahan Oktober, pelaku sudah merencanakan pembunuhan ini," ujar Vemil, di kantornya, Rabu (4/11).
Pembunuh guru ngaji Bunda Maya ditangkap. Foto: Dok. Istimewa
Pelaku Pembunuhan Sakit Hati Sering Ditagih Utang Rp 1 Juta
Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil mengatakan motif Kuntaryo membunuh Bunda Maya karena sakit hati. Bunda Maya, kata Vemil, sering menagih utang Kuntaryo sebesar Rp 1 juta. Tak dijelaskan sejak kapan dan untuk apa utang itu dipergunakan oleh Kuntaryo.
"Tersangka dekat sama korban jadi si tersangka tersebut dia pinjam uang senilai satu juta. Jarak rumah korban sama rumah pelaku itu cuman 100 meter," kata Vemil, di kantornya, Rabu (4/11).
ADVERTISEMENT
Vemil mengungkapkan pembunuhan terjadi pada Minggu (1/11). Kuntaryo masuk melalui jendela rumah korban. Kuntaryo kemudian menyekap mulut Bunda Maya hingga terjatuh.
"Pelaku lalu menginjak dan menendang bagian kepala dan leher korban hingga gigi bagian depan korban patah. Setelah korban sekarat, lalu pelaku memasukkan korban ke dalam sumur," katanya.
Pembunuh Guru Ngaji Bunda Maya Terancam 20 Tahun Penjara
Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil mengatakan, dalam kasus ini Kuntaryo dijerat dengan pasal berlapis. Pelaku dijerat Pasal 338, Pasal 340.
"Pembunuhan berencana, 20 tahun (penjara)," kata Vemil, Rabu (4/11).
Berikut bunyi dari Pasal 338:
"Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun."
ADVERTISEMENT
Berikut Bunyi Pasal 340:
"Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun."