Fakta-fakta Penangkapan Tukang Bubur Sumsum Terduga Teroris di Cikampek

16 Juni 2024 8:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Densus 88 gerebek rumah kontrakan di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2024). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Densus 88 gerebek rumah kontrakan di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2024). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang pria ditangkap di sebuah kontrakan di Dusun Kamojing Barat, Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Karawang, Jawa Barat. Polisi kemudian menggeledah lokasi tersebut pada Sabtu (15/6) kemarin. Diduga penangkapan dan penggeledahan itu terkait terorisme.
ADVERTISEMENT
Dalam proses penggeledahan kemarin, sejumlah polisi berjaga di sekitar rumah kontrakan tersebut. Mobil Puslabfor dan Inafis Polres Karawang terparkir tidak jauh dari rumah kontrakan itu.
Polisi bersenjata laras panjang juga nampak hilir mudik. Beberapa dari mereka terlihat membawa sejumlah barang dari dalam kontrakan tersebut.
Sejumlah fakta mencuat terkait penangkapan dan penggeledahan tersebut. Apa saja?
Pelaku Penjual Bubur Sumsum
Dari informasi dihimpun, pria penghuni kontrakan itu sudah lebih dulu diamankan Densus 88. Pria itu tinggal seorang diri di kontrakan tersebut.
Ketua RT setempat, Rohadi, mengaku tidak begitu mengenal sosok pria tersebut. Sebab dia sulit dimintai identitasnya.
"Namanya aja kita enggak tahu. Udah dua kali diminta KTP, tapi enggak ngasih, bilangnya enggak ada, gitu," kata Rohadi.
Densus 88 gerebek rumah kontrakan di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2024). Foto: kumparan
Rohadi hanya tahu pria itu sehari-harinya berjualan bubur sumsum di depan Balai Desa Cikampek Pusaka atau di sekolah-sekolah.
ADVERTISEMENT
Seorang warga bernama Mona terkejut dengan penangkapan itu. Penggerebekan itu diketahui berlangsung sejak dini hari.
Dia juga mengaku tak begitu mengenal sosok penghuni kontrakan itu, selain dia berjualan bubur sumsum.
"Lewat-lewat aja kalau jualan juga, telinganya juga enggak pernah lepas pakai headset," ucap Mona.
Ada Serbuk Belerang
Pemilik kontrakan, Asep, mengaku tak begitu mengenal penghuni kontrakannya itu. Hanya sebelumnya, ia bersama Ketua RW diberi tahu oleh pihak kepolisian bahwa akan ada penggeledahan.
Dari penggeledahan itu, terdapat beberapa barang berupa serbuk dan buku yang disita oleh petugas.
"Buku ada satu, cuma nggak tahu, bukan tentang ajaran. Buku catatan tapi saya gak liat dalamnya. Kita mah diminta izin aja ada geledah di sini," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Serbuk juga ada yang kuning sama putih. Warna kuning katanya belerang, dipakai plastik seperti gitu aja," jelasnya.
Jarak Kontrakan 2,8 Km dari Polsek Cikampek
Densus 88 gerebek rumah kontrakan di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2024). Foto: kumparan
Lokasi kontrakan terduga teroris itu diketahui tak jauh dari Kantor Polsek Cikampek. Jika dilihat dari aplikasi Google Maps, jarak kontrakan ke kantor polisi tersebut 2,8 kilometer dengan waktu tempuh 8 menit bila menggunakan sepeda motor.
Jalan ke lokasi kontrakan itu harus masuk gang selebar 1,2 meter. Gang berada 150 meter dari jalan besar yang bisa dilalui dua minibus.
Terafiliasi Pendukung ISIS dan Sudah Rencanakan Teror
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, terduga teroris itu berinisial AAR. Ia ditangkap karena diduga terafiliasi dengan jaringan ISIS.
ADVERTISEMENT
"Telah dilaksanakan penegakan hukum terhadap satu orang tersangka berinisial AAR yang terafiliasi dengan kelompok pendukung ISIS di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, atas keterkaitannya dalam aktivitas terorisme," ujar Trunoyudo.
Kepala Biro Penerangan (Karopenmas) DivHumas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko di Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024). Foto: Hedi/kumparan
Dari tangan AAR, Trunoyudo menyebut, Densus 88 turut menyita sejumlah barang bukti yang diduga bahan pembuat bom.
"Turut diamankan juga beberapa komponen elektronik dan bahan peledak yang akan digunakan oleh tersangka dalam melakukan aksi teror," beber dia.