Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) dan Brimob Polda Jawa Barat menemukan bom seberat 35 kilogram di bawah kaki Gunung Ciremai, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Bom 35 kg tersebut disembunyikan di hutan belantara Gunung Ciremai di ketinggian 1.450 MDPL. Lokasi tersebut sangat sulit dijangkau.
Di balik itu, ternyata bahan peledak tersebut milik narapidana terorisme (napiter) Imam Mulyana yang ditangkap 2017 lalu di Cirebon.
Kabagops Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan, Imam Mulyana terlibat langsung dalam pencarian 35 kg bahan peledak tersebut. Dialah yang mengarahkan jalan di hutan lebat di Gunung Ciremai.
“Tim Polres Majalengka dan tim Lapas Sentul yang mengawal napiter Imam Mulyana melakukan pencarian. Seluruh tim membelah hutan yang lebat dengan rute yang tidak lazim selama berhari-hari,” kata Aswin kepada kumparan, Senin (4/10).
Imam Mulyana yang Tunjukkan Lokasi 35 Kg Bom di Gunung Ciremai
Aswin menuturkan, pelibatan Imam bukan sembarang. Namun, telah melalui proses panjang seperti mengikutsertakan Imam dalam program deradikalisasi Densus 88.
ADVERTISEMENT
“Melakukan upaya deradikalisasi dan pembinaan berkelanjutan terhadap Imam Mulyana, hingga akhirnya terdakwa teroris itu berikrar untuk mengakui kedaulatan NKRI dan setia kepada Pancasila,” ujar Aswin.
Kabagops Densus 88 tersebut menyebut, Imam Mulyana terlibat langsung dalam pencarian. Bahkan dia yang menuntun pengawal dari kepolisian.
“(Ini berkat) Tim Densus 88 yang melakukan upaya deradikalisasi kepada Imam selama di Lapas Gunung Sindur,” tandasnya.
Profil Napiter Imam Mulyana
Napi tindak pidana terorisme Imam Mulyana kembali menghebohkan publik. Imam ternyata menyimpang 35 kg bahan baku bom di Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat.
Lalu siapa sebenarnya Imam Mulyana?
Dari data yang diperoleh kumparan, Imam merupakan anggota Jamaah Asharut Daulah (JAD). Dia ditangkap pada 2017 lalu bertepatan dengan kunjungan Presiden Jokowi di Festival Keraton Nusantara (FKN) ke IX.
ADVERTISEMENT
“Polri menangkap seorang terduga teroris di sekitar Bandara Cakrabhuwana, Kota Cirebon, Jawa Barat, tiga jam sebelum Presiden mendarat,” ujar Kombes Aswin.
Imam Mulyana merupakan warga asli Desa Brujul Wetan, Jatiwangi, Majalengka. Saat ditangkap, ditemukan tas berisi airsoft gun dan buku ajakan jihad.
Setelah ditangkap, Imam menjalani serangkaian pemeriksaan hingga diadili di pengadilan. Kini, dia masih menjalani hukuman di Lapas Gunung Sindur.
Berkat program deradikalisasi Densus 88, Imam Mulyana saat ini sudah berikrar setia ke NKRI dan mengakui Pancasila. Imam telah menyadari perbuatannya.
Kini, Imam bekerja sama dengan Densus 88 menemukan bahan baku bom 35 kg di kaki Gunung Ciremai. Imam sendiri yang menunjukkan jalan menuju ke sana.