Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Fakta-fakta Penetapan Tersangka Ketum PA 212 Slamet Maarif
12 Februari 2019 7:11 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Ketum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif ditetapkan sebagai tersangka karena diduga melanggar UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Ia dianggap telah berkampanye di luar jadwal saat berorasi di depan massa Tabligh Akbar 212 di Solo Raya, Minggu (13/1) lalu.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja fakta di balik penetapan tersangka anggota tim pemenangan Prabowo-Sandi ini? Berikut fakta-faktanya:
Polri menganggap penetapan tersangka ini sudah sesuai dengan prosedur dan merupakan hasil diskusi dengan Penegak Hukum Terpadu (Gakkumdu). Karo Penmas Div Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut, pihaknya juga berkoordinasi dengan Bawaslu dalam putusan tersebut.
"Tentunya Polri di sini tidak bekerja sendiri. Ya kita terus berkoordinasi dengan Bawaslu karena disitu ada Gakkumdu. Gakkumdu di situ ada Polri, ada kejaksaan, dan ada Bawaslu," kata Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (11/2).
Dedi menjelaskan, Polresta Surakarta sudah melayangkan surat panggilan kepada Slamet Maarif dengan status barunya sebagai tersangka. Setelah ini, pemeriksaan akan dilakukan di Polda Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
"Baru tahap pemanggilan dan meminta klarifikasi terhadap satu peristiwa tersebut," tambah dia.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf tak sependapat jika penetapan tersangka Slamet Maarif disebut terkesan dipaksakan. Wakil Ketua TKN Arsul Sandi bahkan menyarankan kubu Prabowo untuk melaporkannya ke Komisi III DPR jika merasa ada ketidakadilan hukum yang terjadi.
"Ya, sampaikan, dong, jika hal yang selalu mereka teriakkan itu memang benar, lengkap dengan alat-alat bukti dan contoh kasusnya," tegas Arsul ketika dihubungi kumparan, Senin (11/2).
Selain itu, kata Asrul, seharusnya kubu Prabowo-Sandi tak meributkan masalah ini di media sosial. Menurutnya, sikap seperti itu tak akan mencapai tujuan.
ADVERTISEMENT
"Intinya yang terkait dengan isu-isu di bidang penegakan hukum tidak bisa hanya diteriakkan di media tanpa memanfaatkan representasi yang ada di DPR," katanya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi, Mardani Ali Sera, memastikan pihaknya akan memberikan bantuan hukum kepada Slamet.
"Kami akan berikan bantuan hukum. Karena bagaimana pun semua yang diproses hukum harus kita hormati," kata Mardani di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/2).
Mardani mengatakan, BPN siap memberikan bantuan hukum dengan menghadirkan tim pengacara untuk membela Slamet dalam proses persidangan.
"Ya mereka punya pengacara. Nanti kalau perlu kita tambah dari kita timnya, karena ini kan pidana kepemiluan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selain BPN, Mardani juga mengungkapkan tim keumatan akan turut membantu Slamet. Meski demikian, Mardani tidak menjelaskan secara rinci bantuan apa yang akan diberikan tim keumatan.
Ketua Bawaslu RI Abhan menyebut penetapan tersebut telah melewati proses panjang dan merupakan kewenangan polisi. Menurutnya, proses tersebut memerlukan waktu lama, mulai dari mengumpulkan fakta hukum hingga memeriksa sejumlah saksi.
“Jadi kan bahwa proses Gakkumdu ini kan proses panjang ada proses pengumpulan bukti awal dari alat bukti yang ada fakta-fakta hukum yang ada, kemudian kita diskusikan dengan Gakkumdu, 3 unsur ini maka ketika Gakkumdu ini cukup bukti ya tindak lanjutnya ya menjadi kewengan penyidik polisi,” kata Abhan.
ADVERTISEMENT
Abhan juga mengatakan sejumlah alat bukti menjadi acuan ditetapkannya Slamet sebagai tersangka. Mulai dari sejumlah fakta di lapangan hingga video diserahkan ke penyidik Kepolisian.
“Saya kira banyak ada saksi, ada video, ada alat bukti lainnya,” kata dia.
Polri mempersilakan jika Slamet ingin menggugat penetapan tersebut. Namun ia diingatkan untuk tidak melibatkan sejumlah massa.
“Saya kira semua memiliki persamaan hak di mata hukum. Kami mengedepankan asas praduga tak bersalah. Kami imbau siapa pun yang ditetapkan sebagai tersangka silakan melalui mekanisme yang ada, mau di-challenge silakan. Tapi mekanisme yang ada, jangan membawa-bawa massa. Nanti ada masyarakat yang terganggu, minimal ada kemacetan,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol M. Iqbal di Dewan Pers, Jakarta, Senin (11/2).
ADVERTISEMENT
Iqbal menambahkan, pemeriksaan yang dilakukan terhadap Slamet untuk membuat terang tindak pidana yang terjadi. Selain Slamet, polisi juga memeriksa beberapa saksi lainnya.
“Jelas polisi akan memperkuat alat bukti. Namanya diperiksa akan ada upaya-upaya membuat terang suatu tindak pidana. Dalam membuat terang itu tentunya penyidik memperkuat alat bukti, salah satu alat bukti adalah pemeriksaan tersangka, pemeriksaan saksi-saksi,” kata Iqbal.
Berikut isi pidato Slamet Maarif di Tablig Akbar PA 212 di Solo Raya yang dipermasalahkan:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bismillah, walhamdulillah, wassalatu wassalamu 'ala rasulillah, amma ba'du. Faya ibadallah, ittaqullah, ittaqullah haqqatuqatih.
Para alim ulama, para kiai, para guru, yang mohon maaf tidak bisa kami sebutkan namanya satu-satu tanpa mengurangi rasa hormat kami. Teristimewa buat seluruh pimpinan ormas Islam yang hadir bersama kita di pagi hari ini. Teristimewa juga untuk panglima lPD DKI Jakarta, teristimewa pula untuk ketua PA 212 Solo Raya kita doakan mudah-mudahan seluruh guru kita, kiai kita, ustaz kita senantiasa panjang umur, istiqomah berjuang untuk Allah SWT. Amin ya raballamin.
ADVERTISEMENT
Lanjut? (teriak massa: lanjut). Lanjut? Takbir! Saudaraku, saya dari Jakarta datang ke Kota Solo. Kenapa saya datang? karena saya diundang untuk acara tablig akbar. Saya datang ke Solo karena mau mengaji, Saudara, karena saya datang mau tablig akbar, karena saya datang mau ngaji.
Begitu sampai bandara tadi informasi yang masuk ustaz bagaimana penjegalan di mana-mana, penggembosan di mana-mana, pemulangan di mana-mana, kondisinya luar biasa ustaz. Di sepanjang jalan polisi di mana-mana ustaz. Saya bilang eh saya datang mau ngaji, saya datang mau tablig akbar, saya datang demi Allah. Begitu sampai ke kota Solo kami pantang pulang kembali, Saudara. kami terus jalan. Demi Allah kami enggak takut. Demi Allah kami enggak akan pulang. Kami datang niat ngaji. Kami datang untuk tablig akbar. Kalau pun kami mati, demi Allah, di sisi Allah, syahid buat kami, Saudara.
ADVERTISEMENT
Jangan pernah pikir kami takut dengan kematian. Demi Allah kami tidak pernah takut dengan kematian saudara. Umat Islam, para mujahid 212, demi Allah enggak pernah takut dengan kematian. Kalau engkau takut mati, kami enggak takut mati. Kalau kau takut kehilangan jabatan, kami enggak takut kehilangan jabatan. Kalau kamu takut kehilangan harta, demi Allah kami enggak takut kehilangan harta saudara. Maka saya putuskan saya tetep lanjut datang ke kota Solo, saya akan orasi di hadapan Anda semua saudara.
Bagi kami sama saja, berjuang, mati, enggak berjuang mati. Lebih baik bela Islam mati. Lebih baik mati, takbir! Dan hari ini Indonesia dibukakan matanya kembali saudara. Hei yang mengadakan penjegalan di mana-mana, hei yang menghalangi tablig akbar, hei yang ingin membubarkan pengajian hari ini, Allah justru bukakan kembali buat kita saudara. Allah tontonkan kembali buat kita, Allah perlihatkan lagi buat kita siapa yang coba-coba menghalangi pengajian.
ADVERTISEMENT
Allah lihatin sama kita kelompok mana yang senantiasa mengganggu dakwah islamiah. Allah lihatkan kembali kelompok-kelompok mana yang anti-Islam. Allah lihatkan kembali rezim mana yang berupaya mengganggu tegaknya Islam di Indonesia. Hari ini kami sadar siapa kelompok itu kembali, dan hari ini menguatkan semangat kita kembali untuk mengadakan perubahan, untuk menghentikan rezim yang menghalangi dakwah islamiah, untuk menghilangkan penguasa yang coba-coba menghalangi tegaknya Islam di Indonesia. Siap berjuang? Siap berjuang? Angkat tangannya, takbir!
Akhirnya kami ingat ada pantun. Ada besi di atas rumput, kita mau ngaji dia yang takut. Betul? Betul. Ada besi di atas keramik, kita mau ngaji dia yang panik. Betul? Rupanya kita kumpul ada yang panik, Saudara, kita ngaji ada yang panik,Saudara, kita tablig akbar ada yang panik, Saudara.
ADVERTISEMENT
Panik, panik, ada yang panik, takut diganti. Panik, panik, ada yang panik. Ada yang panik takut diganti. Panik panik ada yang panik, ada yang panik takut diganti. Panik panik ada yang panik, ada yang panik takut diganti.
Eh, dia yang panik. Jangan-jangan beritanya sampai ke sono, eh Solo enggak jadi bubar, justru tablig akbar di jalan, eh dia yang pingsan, jangan-jangan stroke lagi, pingsan lagi? Siapa dia? Masyaallah, kan kita datang mau mengaji, mau tablig akbar, kenapa dihalang-halangi. Sejak kapan ada UU yang menghalangi tablig akbar, Saudara? Emang negara punya nenek moyang lu? Betul? kalau begitu kita diadang, kalau begitu kita dihalang-halangi, takut atau maju? Berhenti atau lanjut? Takbir!
Jangan dipikir kami takut umat Islam, enggak, kami enggak takut. Justru perlakuan kalian saat ini semakin menguatkan kita, semakin meneguhkan hati kita, semakin memperbesar perjuangan kita agar 2019 ganti presiden. Siapa presidennya? (massa menjawab: Prabowo). Takbir!
ADVERTISEMENT
Yang kedua yang ingin saya sampaikan kepada semua alumni 212, kepada seluruh mujahid, kepada seluruh pejuang, kami ingatkan termasuk kepada seluruh bangsa Indonesia, termasuk kepada segenap aparatur pemerintah, kami cuma mau ngingatkan hadis Rasullullah tetaplah kalian berlaku jujur. Rasul ingatkan sama kita tetaplah kamu berlaku jujur, jangan curang. Karena kejujuran akan mengantarkan kita kepada kebaikan dan kemenangan Saudara. Dan yakinlah kebaikan akan menghantarkan kita kepada surganya Allah SWT.
Oleh karenanya pegang baik-baik nasihat Rasul wahai mujahid, tetaplah jujur, wahai para caleg tetaplah jujur. jangan money politics, jangan suap, dan jangan pernah menerima suap dari siapa pun. Ada yang ngomong tapi ustaz yang di depan tv bagi-bagi amplop ustaz. Betul? Di mana? Biarin Allah juga tahu.
ADVERTISEMENT
Tapi kita pejuang mujahid tetap jujur, enggak boleh curang. Jangan pernah biarkan ada kecurangan di mana-mana. Jadi Anda relawan, jadi Anda mujahid untuk menegakkan kejujuran. Di mana pun kita harus berlaku jujur, Saudara.