Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Warga Sawangan, Kota Depok , digegerkan dengan penemuan yang diduga tulang belulang manusia dalam sebuah kamar kontrakan di Jalan Kopral Daman RT1/RW 3, Kelurahan Sawangan Baru, Rabu (18/11) malam.
ADVERTISEMENT
Penemuan ini bermula saat pemilik kontrakan, Sukiswo (60), diminta istrinya untuk memperbaiki toilet karena tersumbat.
Namun ia melihat di sebuah kamar terdapat keramik yang memiliki warna berbeda dari lainnya. Merasa curiga, Sukiswo memutuskan untuk membongkar keramik tersebut dan menemukan sesuatu diduga tulang manusia.
Polisi pun akhirnya berhasil mengungkap tabir penemuan tulang ini sebagai sesosok mayat pria yang menjadi korban pembunuhan .
Berikut kumparan merangkum sejumlah fakta terkait pengungkapan kasus mayat dikubur dalam kontrakan ini:
Posisi Mayat dalam Kondisi Duduk
Kapolsek Sawangan Kompol Sutrisno mengatakan, tulang belulang itu sebenarnya adalah mayat pria yang diperkirakan berusia 30-40 tahun. Mayat ini terkubur di kedalaman 1,5 meter
"Jasad itu dikubur dalam posisi duduk mengenakan celana pendek olahraga," kata Sutrisno, Kamis (20/11) dini hari.
ADVERTISEMENT
Sutrisno menjelaskan kondisi kepala jasad saat ditemukan masih utuh dan tertutup kaus hitam. Sedangkan tangan dan kaki korban tidak dalam keadaan terikat.
"Bagian tubuh lain jasad itu juga masih dalam kondisi utuh meski sebelumnya pemilik kontrakan menyebut tulang belulang," ucap Sutrisno.
Indikasi Korban Pembunuhan, Ditemukan Tanda Kekerasan
Hasil autopsi sementara, ada bekas tanda kekerasan pada tubuh mayat itu. Seperti, sejumlah bagian tubuh yang lebam dan gigi rontok.
"Artinya sangat patut diduga ini jelas tindak pidana pembunuhan karena ada tanda kekerasan dan kematian yang tidak wajar," ujar Kapolres Metro Depok Kombes Aziz Andriansyah, Kamis (19/11).
Aziz memperkirakan, saat korban dimasukkan ke dalam lubang kondisinya masih dalam keadaan segar bukan kondisi badan yang sudah meninggal lama.
ADVERTISEMENT
Polisi Ungkap Identitas Mayat dan Tangkap Pembunuh
Polisi memastikan identitas mayat itu bernama Dendi (30), seorang tukang bakso, dan merupakan korban pembunuhan. Polisi pun langsung menangkap pembunuh korban, Juan (20), di Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Bogor, Kamis (19/11) siang.
Juan diketahui pernah tinggal di kontrakan tempat korbannya dikubur, namun pindah pada Minggu (15/11). Juan membunuh korban pada Sabtu (14/11).
Dalam aksinya Juan dibantu seseorang yang kini tengah dalam pengejaran polisi.
Pembunuh adalah Adik Korban
Fakta mengejutkan bahwa Juan adalah adik Dendi. Entah apa yang dirasakan Juan hingga gelap mata membunuh kakak kandungnya itu.
"Korban ini merupakan kakak dari pelaku atau masih memiliki hubungan saudara kandung," Kapolres Metro Depok Kombes Aziz Andriansyah.
ADVERTISEMENT
Aziz mengatakan, keduanya sempat hidup bersama di kontrakan itu selama beberapa bulan. Juan juga berprofesi sebagai tukang bakso.
Motif Pembunuhan karena Kesal soal Nikah
Motif pembunuhan yang dilakukan Juan kepada Dendi karena perkara kesal terkait pernikahan.
Juan diketahui telah memiliki pacar dan hendak menikah. Namun, dia merasa tidak enak melangkahi kakaknya. Kemudian menyarankan Dendi untuk segera cari pacar dan menikah.
Ternyata, saran Juan itu membuat Dendi tersinggung. Dalam dua bulan terakhir, Dendi selalu marah-marah dan membentak adiknya karena hal sepele hingga akhirnya Juan sakit hati.
Detik-detik Pembunuhan
Tak kuat menahan sakit hati, Juan lantas merencanakan pembunuhan Dendi sejak tiga minggu lalu. Namun, baru terlaksana pada Sabtu kemarin usai keduanya berdagang bakso keliling.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Dendi yang sedang tertidur dihantam kepalanya dengan tabung gas 3 kilogram oleh Juan hingga tewas. Kepada polisi, Juan juga mengaku memukul bagian kelamin kakaknya itu sebanyak tiga kali.
Merasa panik, Juan lantas mencoba menghilangkan jejak aksinya dengan mengubur mayat kakaknya di bawah lantai kontrakan yang mereka tinggali. Proses penggalian dan penguburan ini pun disebut dibantu teman Juan. Polisi saat ini tengah memburu teman Juan ini.
Untuk mengelabui masyarakat sekitar, saat penggalian Juan menyetel musik secara kencang.
"Habis Magrib, saya dengerin musik, saya kencengin suaranya," kata Juan saat dihadirkan polisi dalam konferensi pers. Setelah itu, ia langsung memasukkan mayat Dendi dalam posisi membungkuk ke dalam lubang sedalam 1,5 meter.
ADVERTISEMENT
Juan pun sempat membeli keramik untuk menutup bekas galian itu. Sayangnya, keramik yang dibelinya memiliki warna dan motif berbeda dengan yang ada di kontrakan yang ia tinggali. Hal inilah yang menjadi awal kecurigaan pemilik kontrakan untuk membongkar keramik yang beda warna ini.
Hari selanjutnya, Juan bergegas kabur ke rumah orang tuanya di Gunung Pongkor.
Pembunuhan Lain soal Hubungan Sejenis
Ternyata, Juan bukan pertama kali ini membunuh. Dia pernah membunuh temannya yang bernama Syarif karena kesal dipaksa berhubungan badan sesama jenis.
"Baru sekali itu dengan jelas memaksa dan saya menolak," tuturnya. Juan membunuh Syarif juga dibantu temannya yang kini masih buron.
Pembunuhan terhadap Syarif terjadi pada 25 Agustus lalu di Gunung Pongkor menggunakan knalpot bekas. Saat itu Juan masih tinggal di rumah orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Jasad korban pun dikubur tidak jauh dari rumahnya sekitar 200 meter di lahan kosong. Kasus pembunuhan ini pun baru terungkap saat ini usai Juan membunuh kakak kandungnya.
ADVERTISEMENT