Fakta-fakta Perawat Berstatus PDP Corona di Surabaya Meninggal saat Hamil

19 Mei 2020 8:02 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perawat berhati malaikat Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perawat berhati malaikat Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Indonesia kembali berduka. Seorang perawat bernama Ari Puspita Sari di Rumah Sakit (RS) Royal Surabaya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Ia diduga meninggal karena terpapar virus corona. Ari sempat dirawat selama enam hari sebelum meninggal dunia, empat hari di RS Royal Surabaya dan dua hari di RSAL dr. Ramelan.
Kabar meninggalnya sang perawat dikonfirmasi oleh pihak RS. Juru bicara RS Royal Surabaya, dr. Dewa Nyoman, menyebut, pihaknya mendapat informasi tersebut pada Senin (18/5) sekitar pukul 10.50 WIB. Ia meninggal saat tengah mengandung.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Bukan Perawat Pasien COVID-19
Meski diduga meninggal karena virus corona, namun ternyata perawat tersebut tidak bekerja untuk merawat pasien COVID-19. Hal itu dipertegas oleh dr. Dewa, sebab perawat dalam kondisi hamil dilarang bertugas merawat pasien COVID-19.
“Bukan (yang ikut merawat pasien COVID-19). Perawat yang di luar tim (penanganan) corona. Kalau tim corona enggak boleh hamil,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui darimana Ari tertular virus tersebut. Pihak RS tengah mencoba melakukan tracing terhadap sumber penularan.
"Terpapar macam-macam dari rumah bisa, dari risiko pekerjaan bisa, untuk tracing-nya biar teman-teman Dinkes yang men-tracing, karena kan punya porsi masing-masing,” ujar Dewa.
Tidak Memiliki Penyakit Penyerta
Masih dalam penjelasan dr. Dewa, Ari meninggal tanpa mengidap penyakit penyerta. Mulanya, Ari sempat dirawat di RS Royal selama empat hari karena mengeluh gejala COVID-19. Dia kemudian dirawat khusus di ruang isolasi sebelum kemudian dirujuk ke RSAL dr Ramelan karena tak kunjung membaik.
"Sejauh ini enggak ada informasi (penyakit penyerta), kami tahu dia sedang hamil saja," ujar dr. Dewa
Meninggal Berstatus PDP Corona
Ari meninggal sebelum hasil swab test corona keluar. Dewa mengatakan, Ari masih berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
ADVERTISEMENT
“Hasil swab-nya juga belum keluar sampai meninggal, sejauh ini masih PDP,” kata Dewa.
“(Corona atau tidak) itu nanti bagian informasi medis. Kalau benar tidaknya itu bagian dari pihak RSAL yang bisa menjelaskan. Kalau dari kita, dugaan ke arah sana klinisnya. Benar tidaknya dari RSAL karena rawat lanjutannya dari sana,” sambungnya.
Hoaks Suami Juga Meninggal karena Corona
Beredar kabar suami Ari juga meninggal karena COVID-19. Kabar itu viral di media sosial. Namun, hal itu kemudian dibantah oleh pihak RS.
“Oh enggak, informasinya enggak benar,” kata Dewa.
“Kami juga dapat (kabar itu). Sejauh yang kami tahu, dan konfirmasi suaminya masih ada dan masih ngobrol-ngobrol. kok, tadi di RS AL dengan salah satu staf kami,” beber dr. Dewa.
ADVERTISEMENT
Belakangan, unggahan mengenai kabar hoaks tersebut pun sudah dihapus dari media sosial.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.