Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Pilot berhasil melontarkan diri dari pesawat menggunakan ejection seat dan selamat," kata Kadispen TNI AU Marsma TNI Fajar Adriyanto dalam keterangannya, Senin (15/6).
Fajar menjelaskan pesawat jatuh pukul 08.13 WIB. Pesawat yang dipiloti oleh Lettu Pnb Apriyanto Ismail terbang dari Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
"Saat ini (pilot) berada di RSAU dr. Soekirman Lanud Rsn Pekanbaru untuk pemeriksaan lebih lanjut," ungkap dia.
Sebanyak tiga rumah rusak, dengan satu di antaranya rusak parah akibat insiden jatuhnya pesawat tersebut.
Satu rumah yang rusak parah itu dihantam langsung badan pesawat Hawk dengan nomor ekor 209 TT tersebut. Beruntung rumah itu sudah lama tak ditempati, sehingga tak ada korban jiwa.
"Sudah enam bulan lebih rumah itu kosong. Pemiliknya pegawai BUMN yang tugas di luar Kota Pekanbaru. Rumah itu baru direhab, tapi sekarang rusak," kata warga setempat, Hendri, dilansir Antara.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, satu rumah lainnya yang rusak berada di samping rumah yang rusak parah tersebut. Kerusakan kecil hanya terjadi pada bagian pagar rumah.
Kemudian satu rumah lainnya yang rusak berada sekitar 500 meter dari lokasi pesawat TNI jatuh di Riau itu. Rumah itu rusak akibat tertimpa kursi pelontar pilot. Tampak rumah itu mengalami kerusakan pada bagian atap.
Ketiga rumah rusak itu kini dipasangi garis polisi dan dijaga aparat TNI-Polri. Tim Basarnas juga berada di lokasi kejadian. Bangkai pesawat hingga saat ini belum dievakuasi. Warga dan awak media dilarang mendekati bangkai pesawat yang ditutupi terpal itu.
Jatuhnya pesawat Hawk ini bukan kali pertama di Riau. Pada 16 Oktober 2012 silam, pesawat serupa juga jatuh di tanah lapang, di Desa Pandau Jaya, Siak Hulu.
ADVERTISEMENT
Insiden ini diwarnai dengan peristiwa kekerasan yang dialami fotografer Riau Pos, kala itu, Didik Herwanto, oleh Letkol Adm Robert Simanjuntak.
Tak hanya Didik semata saja, dua wartawan lainnya, kameramen Riau Televisi (RTV), Robi dan wartawan Antara, Febrian Anggoro, juga jadi korban kekerasan anggota TNI AU .
Dalam insiden itu Pilot Lettu Pnb Reza Yori Praseyto, selamat dengan berhasil keluar bersama kursi pelontar.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Saksikan video menarik di bawah ini:
ADVERTISEMENT