Fakta-fakta Reuni 212 di Monas

3 Desember 2019 4:37 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera bergambar Habib Rizieq Shihab dibawa peserta Reuni 212 di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (2/12).  Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bendera bergambar Habib Rizieq Shihab dibawa peserta Reuni 212 di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (2/12). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar Reuni 212 Jilid III, Senin (2/12) sejak pukul 03.00 WIB di Lapangan Monas, Jakarta Pusat. Bahkan beberapa massa sudah ada yang mendatangi Monas meski acara belum dimulai.
ADVERTISEMENT
Massa yang sudah hadir kemudian menggelar rangkaian acara seperti Salat Tahajud, Istighosah, dan salat Subuh. Hingga subuh massa terus berdatangan menuju Monas.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh mulai dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Fadli Zon, Mardani Ali Sera, KH Ahmad Sobri Lubis, Yusuf Martak, Qurtubi Jaelani, hingga Haikal Hassan.
Berikut kumparan rangkum fakta-fakta Reuni 212 di Monas:
Massa Reuni 212 memadati kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Massa yang sudah berkumpul di Monas langsung melakukan sejumlah kegiatan seperti salat Tahajud, Istighosah, dan salat Subuh. Hingga pukul 04.00 WIB, massa terus berdatangan menuju Monas.
Massa yang terus berdatangan didominasi dengan pakaian berwarna putih. Mereka segera menggabungkan diri dengan massa lainya dan segera menggelar salat Subuh berjemaah.
Habib Rizieq. Foto: Reno Esnir/Antara
ADVERTISEMENT
Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab berpidato di Reuni 212. Rizieq menyerukan demo berjilid-jilid sebagai aksi bela Islam terkait kasus penghinaan Rasulullah dan penistaan agama.
Seruan ini, menurut dia, dilakukan dengan beberapa syarat, yakni pelaku penghinaan tidak bertaubat dan yang kedua aparat penegak hukum tidak memproses pidana.
"Namun jika para penegak hukum tidak mau menegakkan hukum, bahkan justru penegak hukum melindungi, saya serukan umat Islam gelar aksi bela Islam yang berjilid-jilid seperti yang kita lakukan kepada Ahok. Turun ke jalan jangan pernah takut berhenti dalam bela bangsa dan negara," kata Rizieq dalam pidatonya di Reuni 212 di Monas, Jakarta, Senin (2/12).
Rizieq berpidato lewat layar besar. Hingga saat ini, diketahui, Rizieq masih berada di Makkah dan belum bisa kembali ke Indonesia.
Massa Reuni 212 memadati Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Senin (2/12). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Ustaz Abdul Syukur yang merupakan perwakilan dari Majelis Zikir Adz-Dzikra bentukan almarhum Ustaz Arifin Ilham ikut hadir dalam Reuni 212. Dalam doanya, Ustaz Abdul Syukur mengingatkan kepada semua jemaah bahwa pilpres sudah selesai.
Karena itu, Reuni 212 momentum yang tepat untuk kembali bersatu. "Setelah Pilpres, di antara kami ada yang berkelahi, di antara kami ada yang bertikai. Hari ini, Pilpres sudah usai," kata Ustaz Abdul Syukur, di lokasi, Senin (2/12).
"Rasul engkau pernah bersabda, barang siapa yang bertikai di antara umatnya, maka lepas dari pandangan Allah SWT. Ya rabbana ya karim, engkau satukan lagi hati umat ini dalam bingkai satu nusa satu bangsa," tambah dia.
Dia juga mendoakan agar Tuhan menjaga semua gubernur-gubernur di Indonesia. Khususnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
"Ya allah jaga Ibu Kota kami, Jakarta dengan gubernurnya ya Allah. Engkau jaga Ibu Kota kami Jakarta dengan gubernurnya ya Allah. Engkau jaga Ibu Kota kami dan gubernurnya ya Allah. Dan gubernur-gubernur di seluruh provinsi Indonesia ya Allah," tutur dia.
Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (23/10). Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Tak lupa, Ustaz Abdul Syukur juga mendoakan para pemimpin Indonesia lainnya. Termasuk mendoakan Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi-Ma'ruf Amin agar menjadi pemimpin yang beriman.
"Engkau jaga Presiden dan Wakil Presiden kami ya Allah. Jadikan mereka ya allah orang-orang yang beriman-orang-orang yang bertakwa," ujar dia.
"Yang jujur yang sidiq, orang-orang yang amanah yang Allah. Orang-orang yang tabligh, orang-orang yang fathanah ya Allah. Yang cerdas membangun bangsa Indonesia, yang cerdas, adil dan makmur, amin, amin ya rabbal alamin," ucap dia.
Kondisi sedan peserta Reuni 212 yang tabrak separator busway. Foto: Dok. Lantas
ADVERTISEMENT
Satlantas Polres Jakarta Pusat mengamankan sopir sedan B 1946 VW yang menabrak separator busway di Jalan Biak, Jakpus, saat akan menuju Reuni 212 di Monas. Sopir berinisial berinisial AB (37), warga Grogol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kasat Lantas Polres Jakarta Pusat Kompol Lilik Sumardi menuturkan, AB berangkat menuju Reuni 212 dari rumahnya sekitar pukul 04.00 WIB seorang diri. Namun, saat memasuki Jalan Biak, AB diduga mengantuk.
“Diduga mengantuk. Tiba-tiba menabrak separator pemisah jalur,” ungkap Lilik.
Akibat kecelakaan itu, sopir mengalami luka ringan. Dari foto yang diterima kumparan, mobil tersebut mengalami rusak parah di bagian depan.
Seorang peserta Reuni 212 membawa spanduk bertuliskan rindu khilafah. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Massa Reuni 212 hadir dengan membawa berbagai atribut. Mulai dari bendera tauhid, umbul-umbul organisasi Islam hingga spanduk berisi berbagai aspirasi.
ADVERTISEMENT
Salah satu spanduk berwarna putih berukuran 2x3 meter mencuri perhatian. Spanduk tersebut terbentang di tengah-tengah lautan massa reuni, bertuliskan ‘Santri Rindu Khilafah’.
Spanduk itu tampak berada cukup jauh dari depan panggung utama. Ia tak terikat pada tiang bambu yang tertancap ke tanah.
Ketua Umum DPP PA 212, Ustaz Slamet Ma'arif. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Terkait spanduk khilafah di tengah-tengah massa Reuni 212, Ketua PA 212 Slamet Ma’arif menegaskan hal itu bukan dari panitia.
“Ya Itu kan mungkin dari sekian juta orang paling-paling orang yang memasukkan ke dalam tas. Kan tidak mungkin kita lihat satu-per satu," ungkap Slamet.
Panitia sebelumnya telah mengimbau agar peserta membawa atribut bendera putih dan ormas saja. Sebab, Reuni 212 ini, kata Slamet, menjunjung tinggi nilai persatuan Indonesia.