Fakta-fakta Server PDN Kominfo Diserang Brain Cipher Ransomware

25 Juni 2024 8:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ransomware. Foto: Photon photo/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ransomware. Foto: Photon photo/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Server Pusat Data Nasional (PDN) Sementara diserang. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebut ini merupakan serangan ransomeware.
ADVERTISEMENT
"Insiden PDS ini adalah serangan cyber dalam bentuk ransomware dengan nama Brain Cipher Ransomware," kata Kepala BSSN Letjen TNI Hinsa Siburian dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta, Senin (24/6).
"Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari Ransomware lockbit 3.0. Jadi memang Ransomware ini kan dikembangkan terus, jadi ini adalah yang terbaru," tambah dia.
Dampak dari serangan server PDN cukup luas. Yang paling terdampak, yakni soal layanan keimigrasian.
Layanan imigrasi di sejumlah bandara internasional sempat terganggu. Seluruh autogate juga sempat tidak berfungsi, namun kini berangsur pulih.
Minta Tebusan USD 8 Juta
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut penyerang Server PDN Sementara ini meminta uang tebusan. Jumlahnya tak main-main USD 8 juta.
ADVERTISEMENT
"Iya menurut tim [minta] 8 juta dolar," kata Budi kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/6). Permintaan tebusan USD 8 juta sekitar Rp 131 miliar.
Menkominfo Budi Arie memberikan keterangan soal judi online di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/6/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
Budi Arie belum mengungkapkan dari mana asal serangan itu dan apa ada motif lain di balik serangan ini.
Terkait permintaan itu, Letjen (Purn) Hinsa Siburian menegaskan pihaknya tak akan membayarkan uang tebusan yang diminta.
"Ya logika berpikirnya [soal bakal bayar tebusan atau tidak], enggaklah," kata Hinsa.
"Enggak, enggak [akan bayar]," tegasnya lagi.
210 Instansi Terdampak, Imigrasi Sudah Pulih
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, memastikan layanan imigrasi sudah pulih.
"Imigrasi berhasil melakukan relokasi dan menyalakan layanannya, LKPP Sikap sudah on, terus Marves punya layanan perizinan event juga sudah on, Kota Kediri juga sudah on, yang lainnya lagi dalam proses. Jadi kita memigrasi data-datanya," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Ini prosesnya bagaimana, ini kecepatannya adalah harusnya bisa dipercepat apabila ada koordinasi antara tenant dengan penyedia layanan cloud-nya," lanjut dia.
Kepala BSSN Hinsa Siburan dan Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria dalam jumpa pers tentang ransomware server PDN di Kemkominfo, Selasa (24/6/2024). Foto: Dok KemkominfoTV
Semuel menyebut terdapat 210 instansi yang terdampak oleh serangan ransomware. Namun, imigrasi menjadi institusi yang paling terdampak. Menurut dia, proses pemulihan data instansi lain yang terdampak masih terus berproses.
Komisi I DPR Soroti Lemahnya Cyber Security
Terkait adanya serangan ini, Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, menyoroti masalah pemahaman cyber security bagi para ahli IT di Indonesia.
“Cyber security bukan hanya sistem, bukan hanya teknologi tapi juga pemahaman dari stakeholdernya ya. Jadi kalau kita tidak punya pemahaman betapa bahayanya sebuah serangan, dan ini kemungkinan adalah serangan ya, itu membuat kita tidak menjaga dengan baik,” kata Meutya kepada wartawan di kawasan DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/6).
Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (23/6/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
Terhadap kasus PDN, Meutya mengatakan cyber security itu menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh setiap kementerian atau lembaga, khususnya untuk lembaga yang menyimpan dan mengumpulkan data.
ADVERTISEMENT
“Semua lembaga perlu menaikkan tingkat keamanannya, terutama mereka yang meng-collect data, karena kita enggak mau ketika ada serangan, sistem down,” ujarnya.
Ransomware adalah virus atau malware (perangkat jahat) yang dirancang untuk merusak akses sistem komputer atau data, dan biasanya digunakan untuk memeras.
Jika tebusan sudah dibayarkan, penyebar ransomware akan mengembalikan data yang dirusak atau dienkripsi.
Kominfo Minta Bantuan Luar Negeri
Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan memberikan penjelasan soal server PDN yang diserang ransomware, Senin (24/6/2024). Foto: KemkominfoTV
Kemenkominfo meminta bantuan atau berkoordinasi dengan berbagai organisasi luar negeri untuk pemulihan Server PDN.
"Ini namanya juga varian baru ya, kita juga berkoordinasi dengan berbagai organisasi, baik dalam atau luar negeri, mengenai serangan ransomware ini," kata Semuel Abrijani Pangerapan.
Semuel menambahkan varian ransomware yang menyerang server PDN hampir mirip dengan varian ransomware yang menyerang Bank Syariah Indonesia (BSI) beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Namun, pihaknya masih melakukan investigasi digital forensik terkait varian tersebut.