Fakta-fakta soal Siskaeee dan Konten Pornografi yang Dibuatnya

8 Desember 2021 6:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers kasus aksi pamer payudara di Bandara YIA yang digelar Polda DIY, Selasa (7/12). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers kasus aksi pamer payudara di Bandara YIA yang digelar Polda DIY, Selasa (7/12). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi ekshibisionisme Siskaeee atau FCN (23) di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) terungkap. Siskaeee mengaku bahwa dirinya mengambil video memamerkan payudara itu sendirian pada 18 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
Dirreskrimsus Polda DIY AKBP Roberto Gomgom Manorang Pasaribu menjelaskan bahwa pada 3 Desember pihaknya melakukan penyelidikan menyusul viralnya video pamer payudara di YIA. Mulanya, Siskaeee terdeteksi berada di Jakarta dan diikuti hingga akhirnya ditangkap di Stasiun Bandung.
"Setelah proses ini dilakukan ternyata kebetulan pelaku menjelaskan bagaimana sampai dengan peng-upload-an dan tersebar viralnya video yang kita katakan sebagai suatu perbuatan ekshibionisme," kata Roberto di Polda DIY, Selasa (7/12).
"Jadi pelaku memamerkan sendiri secara sadar alat kelamin dan kami juga mendapatkan adanya satu perbuatan yang melanggar kesusilaan," katanya.
Roberto mengatakan, Siskaeee datang sendiri dengan mengendarai mobil dan setiba di tempat parkir YIA dia membuat konten.
"Dilakukan secara sadar pada tanggal 18 Juli 2021 di bandara TKP, YIA. Jadi pelaku datang sendiri dengan mengendarai kendaraan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Dikarenakan dan juga sudah ditemukan secara hasil psikologi dengan menggunakan metode scientific crime investigation kita melibatkan semua pihak. Adanya suatu motif dorongan hasrat seksual ketika melihat suatu hal yang menarik baik itu lokasi, orang, tempat atau waktu ini menyebabkan pelaku merekam sendiri dengan menggunakan sarana hp-nya," jelas Roberto.
Konferensi pers kasus aksi pamer payudara di Bandara YIA yang digelar Polda DIY, Selasa (7/12). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Juga Buat Konten Pornografi di Luar Negeri

Siskaeee alias FCN ternyata tidak hanya membuat konten pornografi di Bandara Internasional Yogyakarta atau YIA. Hasil penyelidikan polisi, Siskaeee pernah membuat konten di luar negeri.
"Di luar negeri. Di beberapa negara," kata Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yulianto di Polda DIY, Selasa (7/12).
Hanya saja, Yuliyanto tidak membeberkan di negara mana saja Siskaeee membuat konten pornografi.
ADVERTISEMENT
Sementara di Yogyakarta, Siskaeee tidak hanya membuat konten di YIA. Dia juga pernah membuat konten di tempat umum seperti tempat perbelanjaan.
"Ya adalah beberapa, ada tempat umum, tempat perbelanjaan, ada rooftop," ucap Yuliyanto.
Sejumlah barang bukti milik Siskaeee tersangka kasus video pamer payudara di Bandara YIA. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Alasan Siskaeee Bikin Konten Pamer Payudara

Siskaeee atau FCN (23), tersangka video pamer payudara di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), melakukan aksinya bukan semata karena uang saja. Dari pendalaman polisi, Siskaeee ternyata mengalami trauma masa lalu.
"Polda DIY dan jajaran selalu mengedepankan harkat martabat kaum perempuan. Pelaku adalah seorang perempuan, pelaku tidak semata-mata melakukan ini keinginan sendiri, tapi ada masa lalu yang mengalami trauma," kata Wakapolda DIY Brigjen Pol R Slamet Santoso dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (7/12).
ADVERTISEMENT
Slamet mengatakan, pencegahan perilaku menyimpang akibat peristiwa traumatis sangat membutuhkan peran keluarga.
"Berangkat dari beberapa hal yang kami sampaikan, itu harapan kami keluarga adalah segalanya, jadi perilaku menyimpang bisa [dicegah] lebih baik lagi," jelasnya.
Sejumlah barang bukti milik Siskaeee tersangka kasus video pamer payudara di Bandara YIA. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Ada 2 Ribu Video dan 3 Ribu Foto

Polisi sudah melakukan penggeledahan di kosannya di Sleman. Hasilnya, ditemukan ribuan video dan foto porno.
Total ada sekitar 2000-an file video dan 3700-an file foto porno yang tersimpan handphone Siskaeee.
Ukuran file di handphone kurang lebih 150 GB dan sekitar 600 GB data file foto dan video di hard disk milik Siskaeee.
"Kami berhasil mengamankan 2 ribu file video dan 3.700 file gambar yang sudah kita take out semua dari seluruh media-media online yang ada, ini dengan catatan agar tidak ada lagi yang mengupload video dia," kata Dirreskrimsus Polda DIY AKBP Roberto Gomgom Manorang Pasaribu di Polda DIY, Selasa (7/12).
ADVERTISEMENT
Polda DIY telah meminta bantuan Kominfo untuk menghapus seluruh akun-akun yang turut menyebarkan video Siskaeee.
"Termasuk bekerja sama dengan para pemegang aplikator dikarenakan undang-undang diwajibkan untuk hak tersebut bisa dimiliki negara yang hadir di dalamnya," ucap Roberto.
Siskaeee pelaku pamer payudara saat ditangkap di Stasiun Bandung. Foto: Dok. Istimewa

Raup Rp 2 Miliar dari Jual Konten Porno Sejak 2020

Hasil penyelidikan Polda DIY, dari sejumlah situs yang digunakan untuk menggunggah video porno, Siskaeee mendapatkan penghasilan miliaran rupiah.
Menurut polisi, mulai 2 Maret 2020 sampai 6 Desember 2021, Siskaeee memperoleh pendapatan kotor USD 154.013.73 atau setara Rp 2.186.985.009.
"Pelaku pendapatan kotor hampir Rp 2 miliar sampai 2020 sampai 2021," kata Dirreskrimsus Polda DIY AKBP Roberto Gomgom Manorang Pasaribu di Polda DIY, Selasa (7/12).
ADVERTISEMENT
Siskaeee memiliki 7 situs yang digunakan untuk mengunggah konten porno buatannya. Beberapa di antaranya sudah di-banned dan beberapa masih bisa diakses.
Dari setiap konten, Siskaeee mendapat pendapatan atau penghasilan bulanan. Tiap konten yang diunggah menghasilkan Rp 15 juta sampai Rp 20 juta.
Penghasilan tersebut didapat dari akun OnlyFans untuk tiap subscriber/member adalah sebesar 5 dolar AS dan penghasilan tersebut bisa ditarik ketika sudah terkumpul 500 dolar.
"Dari videonya tersebut ada masuk top hits, pendapatan sampai Rp 20 juta (satu konten)," tutur Roberto.