Fakta-fakta Temuan Komnas HAM yang Jauh Berbeda dengan Keterangan Awal Polri

5 Agustus 2022 15:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di Komnas HAM Jakarta, Rabu (27/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di Komnas HAM Jakarta, Rabu (27/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Komnas HAM menemukan sejumlah fakta yang berbeda dalam kasus tewasnya Brigadir Yosua di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
ADVERTISEMENT
Fakta yang berbeda ini terkait keterangan awal Polri soal kejadian, dan dibandingkan dengan keterangan hasil penyelidikan Komnas HAM.
Ketua Komnas HAM Taufan Damanik membeberkan sejumlah fakta temuan Komnas HAM pada Jumat (5/8).
Berikut data berdasarkan keterangan Komnas HAM
(-) Yosua tak Menodongkan Senjata
"Jadi keterangan bahwa selama ini ada keterangan bahwa Yosua sedang menodongkan senjata, dalam keterangan mereka ini enggak ada peristiwa itu," kata Taufan Damanik.
Makanya kata dia, sama sekali keterangan yang disampaikan pihak Kepolisian berbeda dengan temuan Komnas HAM.
"Makanya banyak sekali yang tidak klop antara keterangan yang disampaikan di awal dengan yang sesudah kami telusuri," jelas Taufan.
Polisi kembali datangi rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (1/8). Foto: Jonathan Devin/kumparan
(-) Irjen Ferdy Sambo PCR di Luar Rumah
"Termasuk dulu kita baca berita ketika peristiwa terjadi, Pak Sambo sedang PCR di luar, kan ternyata enggak benar begitu," jelas Taufan.
ADVERTISEMENT
Temuan Komnas HAM, ternyata Irjen Ferdy Sambo sudah datang lebih dahulu ke rumahnya satu hari sebelumnya dengan menggunakan pesawat.
"Pak Sambo sudah datang duluan satu hari sebelumnya. Jadi cerita ini di awal dengan kemudian berkembang atau sebelum ditelusuri itu banyak yang enggak klop," jelas dia.
Infografik Brigadir Yosua tewas ditembak sesama polisi. Foto: kumparan
(-) Komnas HAM belum yakin soal Isu Pelecehan
Taufan juga menerangkan, pihaknya sama sekali belum yakin dengan keterangan pihak Kepolisian dahulu bahwa ada dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir Yosua ke Putri, istri Irjen Ferdy Sambo.
"Jadi saksi yang menyaksikan penodongan itu tidak ada, makanya kami juga belum bisa meyakini apa terjadi pelecehan seksual atau tidak," urai Taufan..
"Sehingga sebagai penyelidik kami bertanya-tanya ada apa ini begitu. Tentu saja kami tidak mau menuduh sembarangan tapi kami menduga, ada yang tidak logis begitu," tambahnya.
ADVERTISEMENT