Fakta-fakta Tentang 4 Pembunuh Berantai Terkejam di AS

20 Juli 2017 8:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jeffrey Dahmer (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Jeffrey Dahmer (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Para pembunuh berantai (Serial Killer), memiliki sejumlah perilaku unik, yang cenderung aneh dan menyimpang. Tak hanya sebagai psikopat, namun para pembunuh berantai di AS ini memiliki kebiasaan mengerikan yang dapat membuat bulu kuduk bergidik.
ADVERTISEMENT
Saking kejam dan tak berperikemanusiaannya, sebagian orang bahkan tak dapat melihat hasil kejahatan mereka. Namun tak heran juga, banyak kisah mereka yang kemudian difilmkan.
Berikut beberapa fakta tentang 5 pembunuh berantai yang pernah beraksi di AS, seperti dirangkum kumparan (kumparan.com), Kamis (20/7):
1. Jeffrey Dahmer. Membuat sandwich dari daging korbannya
Jaffrey Dahmer, seorang pembunuh berantai asal Amerika Serikat yang terbukti melakukan pembunuhan terhadap 15 laki-laki termasuk diantaranya anak-anak. Serial pembunuhan itu dia lakukan antara tahun 1978 hingga 1991. Pembunuhan yang dilakukan meliputi pemerkosaan, mutilasi, nekrofilia, dan kanibalisme.
Dahmer yang diketahui mempunyai orientasi homoseksual sering membawa teman pestanya ke kamar apartemenya untuk menjadi partner seks kemudian membunuhnya.
Di pengadilan, Dahmer membela diri. Dia mengaku tidak bersalah dan memiliki gangguan kejiwaan. Namun pengadilan memutuskan bahwa Dahmer waras dan bersalah atas kejahatan pembunuhan terhadap 15 orang dan menjatuhkannya hukuman seumur hidup dikalikan 15 dengan total 957 tahun kurungan penjara. Ini adalah hukuman terberat yang bisa diterima Dahmer karena hukuman mati telah ditiadakan.
ADVERTISEMENT
Pada 28 November 1994 Dahmer dipukuli oleh teman selnya sampai mati.
17 Tahun setelah kematian Dahmer, seorang tetangga apartemen Dahmer yang bernama Pamela Bass memberikan keterangan dalam sebuah film dokumenter berjudul The Jeffrey Dahmer Files.
Dalam film karya Chris James Thompson tersebut, Bass bercerita bahwa Dahmen sering membagi-bagikan sandwich daging kepada tetangga-tetangganya. Dan dia khawatir kalau daging yang dipakai untuk membuat sandwich tersebut berasal dari daging korban yang dia multilasi. Film dokumenter itu juga berisi cerita seorang detektif yang menangani kasus ini.
Robert Pickton (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Robert Pickton (Foto: Reuters)
2. Robert Pickton. Menjadikan korbannya sebagai makanan babi
Dikutip Reuters, 16 Juli 2007, dalam persidangan hari itu Robert Pickton, seorang pembunuh asal Canada menggambarkan bagaimana dia membunuh Wanita Tuna Susila setelah berhubungan seks dengan mereka, dan menjadikan jasad korbannya sebagai pakan babi.
ADVERTISEMENT
Pickton dituduh membunuh lebih dari 26 orang dari 60 WTS dan pecandu narkoba yang menghilang di Vancouver, British Columbia, dari akhir 1980 sampai akhir 2001. Picton ditangkap di peternakannya di dekat Port Coquitlam pada bulan Februari 2002.
Di dalam penjara saat berbincang dengan petugas sipir penjara, Picton mengakui telah membunuh 49 orang dan berharap bisa membunuh satu lagi untuk menjadikannya 50 orang. Pengakuan tersebut tertangkap kamera CCTV.
Di tahun 2007 Picton divonis bersalah atas pembunuhan 6 perempuan. Dakwaan terkait 20 kematian hingga saat ini masih dalam diproses
Joseph Metheny (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Joseph Metheny (Foto: Wikimedia Commons)
3. Joe Metheny. Mencampur daging korbannya untuk burger
Joe Metheny dilaporkan telah mengaku membunuh 10 wanita di daerah Baltimore, dan telah didakwa dalam pembunuhan Kimberly Spicer, Toni Lynn Ingrassia, dan Catherine Magaziner di awal tahun 1990-an.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Sun, Setelah mengabiskan waktu bercengkrama dengan korbannya, Metheny merasa ingin mencekik dan membunuh mereka.
Setelah itu, Metheny kemudian memotong-motong mayat mereka dan menyimpan dagingnya untuk dimakan kemudian. "Saya memotong daging dan memasukkannya ke dalam beberapa tupperware mangkuk lalu masukkan ke dalam freezer," akunya saat ditangkap.
Dia kemudian mengklaim bahwa dia mencampurkan daging korbannya dengan daging hewan lain dan menjualnya kepada pelanggan. "Rasa daging manusia sangat mirip dengan daging babi. Jika anda mencampurnya (dengan daging hewan), anda tidak akan bisa membedakan rasanya," tutur Mentheny.
Saat ini dia tengah menjalani hukuman penjara seumur hidup setelah sebelumnya didakwa hukuman mati.
Edmund Kamper. Menarasikan cerita ke dalam sebuah rekaman untuk orang buta selama di penjara
ADVERTISEMENT
Kemper merupakan seorang psikopat dan pembunuh berantai, yang dikenal dengan julukan The Co-ed Killer. Edmund muda yang terkenal sebagai anak yang cerdas telah menunjukkan perilaku sosiopat seperti menyiksa dan membunuh binatang.
Tahun 1964, saat dia masih berusia 16 tahun, tepatnya tanggal 27 Agustus, Kemper membunuh korban pertama, yaitu kakeknya sendiri. Setelah membunuh kakeknya, dia pun melanjutkan aksinya dengan menghabisi nyawa 6 perempuan yang ada di daerah Santa Cruz.
Beberapa hari kemudian, Ibu dan salah satu temannya pun meninggal di tangan Edmund. Setelah aksinya itu, Edmund pun menyerahkan dirinya pada polisi. Dia dituduh bersalah atas kasus pembunuhan 8 orang di tahun 1973.
Cerita tentang serial pembunuhan yang dilakukan Kemper dirangkum dalam sebuah film dokumenter.
ADVERTISEMENT