Fakta-fakta Terungkapnya Pelaku Pelemparan Bom Molotov di Kantor PDIP

25 Agustus 2020 7:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi kantor DPC PDIP Cianjur usai dilempari bom molotov. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi kantor DPC PDIP Cianjur usai dilempari bom molotov. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kasus pelemparan bom molotov ke Kantor PDIP Megamendung dan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Selasa (28/7) dan Rabu (29/7), akhirnya terungkap. Sebanyak tujuh pelaku diamankan polisi terkait kasus pelemparan bom molotov ke Kantor PDIP ini.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan merangkum fakta-fakta terungkapnya pelaku pelemparan bom molotov di Kantor PDIP:

Tujuh Pelaku Langsung Ditahan, Polisi Dalami Motif dan Peran Pelaku

Bom molotov meledak di pac PDIP Cileungsi. Foto: kumparan
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Erdi A. Chaniago, mengatakan, ketujuh pelaku pelemparan bom molotov di kantor PDIP telah berada di Mapolres Bogor dan langsung ditahan.
Meski demikian, Erdi tak merinci identitas maupun inisial para pelaku. Pihaknya pun kini tengah menelusuri motif para pelaku.
"Motifnya masih didalami," ucap dia kepada wartawan di Mapolda Jawa Barat, Senin (24/8).
Selain motif, peran masing-masing pelaku juga tengah didalami polisi. Sehingga nantinya dapat diketahui pelaku yang berperan merakit bom molotov dan yang melemparnya.
"Perannya sedang didalami oleh Polres Bogor. Kita dalami dulu," kata Erdi.
Kondisi rumah yang juga Kantor Sekretariat DPC PDIP Megamendung Bogor usai dilempari bom molotov. Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, pengacara dari Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (PUSHAMI), Azis Yanuar, menyebut para pelaku diamankan pada Kamis (20/8) lalu. Namun, ia hanya mengetahui ada lima orang yang ditangkap, dua di antaranya adalah kliennya.
ADVERTISEMENT
"Hingga saat ini ditangkap dan ditahan oleh pihak Kepolisian Polres Bogor dengan tuduhan terlibat kasus bom molotov," ucap Azis kepada kumparan, Senin (24/8).

Ada Kaitan dengan Kasus Bakar Bendera di DPR

Kondisi rumah yang juga Kantor Sekretariat DPC PDIP Megamendung Bogor usai dilempari bom molotov. Foto: Dok. Istimewa
Erdi mengatakan, aksi para pelaku ada keterkaitan dengan pembakaran bendera PDIP saat unjuk rasa di DPR pada Juni lalu.
"Ada ketidaksukaan, karena pembakaran bendera pada saat di DPR, itu motifnya untuk sementara," kata Erdi. Namun ia tak menjelaskan lebih rinci soal dugaan keterkaitan ini.
Pembakaran bendera PDIP terjadi saat aksi tolak RUU HIP. Namun PA 212 menyebut sosok pembakar bendera diduga penyusup.
"Seperti kata guru-guru kita yang bicara di televisi, Ustaz Yusuf Martak, Ustaz Slamet Maarif, Ustaz Haekal, dan lain bicara. Itu diduga penyusup saudara. Penyusup yang membakar itu," kata Korlap PA 212, Edy Mulyadi, Jumat (26/6).
ADVERTISEMENT

Pelaku Pecinta Habib Rizieq

Kuasa hukum pelaku, Azis Yanuar, mengatakan, kliennya selama ini merupakan pecinta Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
“Mereka ini pecinta Habib Rizieq,” kata Azis singkat.
Azis tak menjelaskan lebih lanjut terkait hal ini. Diduga mereka tak terima dengan sikap PDIP usai adanya pembakaran bendera saat demo di DPR.

Pengacara dan Keluarga Tak Bisa Temui Pelaku

Kondisi rumah yang juga Kantor Sekretariat DPC PDIP Megamendung Bogor usai dilempari bom molotov. Foto: Dok. Istimewa
Azis mengatakan, pihaknya tidak dapat bertemu kliennya. Padahal mereka sudah mendatangi Polres Bogor, Minggu (23/8) malam. Bahkan pihak keluarga juga tak bisa bertemu.
“Dicegat di pintu Mapolres Bogor dan tidak dapat masuk sama sekali,” kata Azis.
Azis menuturkan, dalam proses penangkapan, tidak semua pelaku mendapat surat penangkapan polisi. Sehingga, hal itu dipertanyakan pihak keluarga.
ADVERTISEMENT
“Kami tidak ada menerima surat penangkapan. Cuma 1 orang saja, selebihnya tidak,” ujar Azis.
Infografik PDIP Diteror Molotov. Foto: Hod Susanto/kumparan
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona