Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Fakta-fakta Turkish Airlines Divert di Kualanamu Gegara Penumpang Serang Kru
13 Oktober 2022 7:59 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Maskapai Turkish Airlines rute Istanbul-Cengkareng harus divert di Bandara Kualanamu, Deli Serdang pada Selasa (11/10) pukul 16.15 WIB. Kejadian itu viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Pesawat dengan nomer penerbangan TK56 itu melakukan divert karena disebut ada penumpang pesawat yang menyerang kru maskapai.
Dalam informasi beredar, penumpang yang menyerang kru pesawat terpaksa dihajar dan diikat oleh penumpang pesawat lainnya.
Berikut kumparan rangkum sejumlah fakta yang sudah terungkap dalam kejadian ini:
Dibenarkan oleh AP II
Executive General Manager (EGM) Angkasa Pura (AP) II Bandara Kualanamu, Heriyanto Wibow, membenarkan divert yang dilakukan maskapai Turkish Airlines.
“Soal divertnya benar,” kata Heriyanto.
Namun terkait penyebab pesawat itu melakukan divert, Heri belum bisa memastikannya. Mereka masih menunggu keterangan dari maskapai Turkish Airlines.
“Namun detailnya sebaiknya menunggu update dari maskapainya,” kata Herry.
Turkish Airline Lanjut Terbang Menuju Cengkareng
Berdasarkan keterangan dari laman resmi Turkish Airlines, pesawat itu sudah melanjutkan perjalanan menuju Cengkareng pada pukul 17.37 WIB. Pesawat sudah landing dengan selamat pukul 20.01 WIB.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi maskapai asal Turki itu belum memberikan keterangan terkait penyebab mereka divert di Kualanamu.
Polisi Selidiki
Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji saat dikonfirmasi terkait dugaan penyerangan yang dilakukan penumpang itu mengatakan masih didalami.
“Kami sedang dalami, (masih) berkoordinasi dengan pihak otoritas bandara,” kata Irsan.
Dari foto beredar di media sosial, diduga pelaku penyerangan itu merupakan seorang pria. Namun belum diketahui identitasnya dan pemicu ia menyerang kru Turkish Airlines.
Penumpang Mabuk
Kabid Humas Polda Metro Jaya Endra Zulpan mengatakan, dari informasi yang diperoleh dari pihak maskapai, penumpang tersebut diduga dalam kondisi mabuk.
"WNI yang diduga mabuk," kata Zulpan.
Zulpan menuturkan, kasus ini berawal saat pelaku ditegur pramugara pesawat. Lalu pelaku tidak terima dan menyerang pramugara.
ADVERTISEMENT
Penumpang itu bernama Muhammad John Jaiz Boudewijn (48). Ia merupakan warga Tangerang.
Penumpang Turkish Airlines yang Serang Kru Alami Luka
Penumpang lainnya yang melihat hal tersebut berusaha melerai, tapi pelaku tetap melanjutkan aksinya hingga akhirnya pelaku dipukuli penumpang lainnya agar tertib.
"Akibat dari pemukulan kepada crew/pramugara sehingga memancing amarah penumpang lain nya untuk memukul penumpang WNI yang mabuk sampai mengalami luka-luka," ujar Zulpan.
Setelah pelaku ditertibkan, pihak pesawat menurunkan pelaku di Bandara Kualanamu Medan. Pelaku masih berada di Bandara Kualanamu untuk menjalani perawatan intensif.
"Karena terjadi kegaduhan di atas pesawat kemudian pesawat Turkis Airlines menurunkan Penumpang WNI yang luka di Bandara Kualanamu (KMO), Medan," lanjutnya.
Zulpan menyebut, maskapai telah berkoordinasi dengan Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Sementara pesawat Turkish Airlines yang ditumpangi pelaku telah meninggalkan Indonesia.
Penumpang Turkish Airlines yang Serang Kru Ternyata Karyawan Lion Air
ADVERTISEMENT
Muhammad John Jaiz Boudewijn yang menyerang kru pesawat Turkish Airlines ternyata karyawan Lion Air Group.
Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala, membenarkan informasi tersebut.
Danang menyebut Muhammad John Jaiz melakukan penerbangan untuk keperluan pribadi, bukan dalam rangka menjalankan tugas.
"Lion Air Group menegaskan bahwa penumpang dimaksud sedang tidak dalam posisi bertugas kepentingan profesi dan perusahaan, dalam hal ini yang bersangkutan melakukan perjalanan untuk keperluan pribadi (masa cuti/on leave)," kata Danang.
Danang juga mengatakan, pihaknya mendukung upaya penanganan yang dilakukan pihak terkait. Sehingga, permasalahan ini dapat diselesaikan.
"Lion Air Group mendukung instansi atau lembaga yang berwenang untuk mendalami dan menyelesaikan insiden tersebut. Lion Air Group tidak mencampuri ke ranah pribadi. Berkaitan tindakan yang dilakukan dari oknum menjadi tanggung jawab pribadi sebagai seorang penumpang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Lion Air Group meminta agar tidak melibatkan perusahaan (institusi Lion Air Group) yang bersifat tendensius, yang berdampak merugikan perusahaan," sambungnya.
Live Update