Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Indonesia kembali kehilangan ulama karismatik usai Habib Ja'far bin Muhammad bin Hamid bin Umar Al-Kaff asal Kudus, Jawa Tengah, tutup usia. Ulama yang akrab disapa Habib Ja'far ini wafat di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (1/1) sore.
ADVERTISEMENT
Habib karismatik ini memiliki tampilannya cukup khas dengan rambut panjang yang berpeci dan brewoknya saat berdakwah. Kabar duka wafatnya Habib Ja'far disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Madinah, Gunungpati, Semarang, Habib Umar Muthohhar.
"Barusan dapat telepon dari adiknya, Bib Ja'far betul meninggal," kata Habib Umar dikutip dari nu.or.id, Sabtu (2/1).
kumparan merangkum sejumlah hal terkait wafatnya Habib Ja'far, mulai dari pemakaman hingga aktivitas semasa hidup sang habib. Berikut beberapa di antaranya:
Dimakamkan di Kudus
Jenazah Habib Ja'far diterbangkan dari Samarinda menuju Semarang untuk kemudian dikebumikan di Kudus. Kedatangan jenazah sang Habib juga disambut oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Almarhum Habib Ja'far dimakamkan di Kudus. Almarhum dimakamkan di kompleks Pemakaman Muslim Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, di sebelah makam ayah dan datuknya.
Pemakaman dengan Prokes
ADVERTISEMENT
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Habib Ja'far. Ganjar merasa sangat kehilangan sosok ulama karismatik asal Kudus itu.
Bagi Ganjar, Habib Jafar merupakan sosok guru panutan yang sangat baik. Bahkan, Ganjar memiliki banyak kenangan tentang Habib Ja'far.
"Beliau itu sering mengatakan pada saya, 'pak Gub, saya itu sering mengelilingi rumah njenengan, rumah Kapolda, Pangdam pada pukul 02.00 dinihari'. Saya tanya, 'lha buat apa Bib?' Beliau jawab, 'ya biar aman saja'," kenang dia.
Meski merasakan duka yang amat mendalam, dia meminta agar masyarakat Jawa Tengah tidak datang ke Kudus untuk melayat karena masih pandemi COVID-19.
"Harapannya karena masih pandemi, sedikit saja masyarakat yang takziah. Mari kita doakan beliau dari rumah masing-masing saja, agar tidak menimbulkan kerumunan. Saya juga minta Pemkab Kudus untuk membantu semua pelaksanaan pemakaman dan tetap menjaga protokol kesehatan," ujar dia.
Cegah Kerumunan di Pemakaman
ADVERTISEMENT
Plt Bupati Kudus Hartopo melarang masyarakat dari luar daerah untuk melihat atau mendatangi proses pemulasaran jenazah Habib Ja'far.
"Yang penting nanti pelayat dari luar kota kita antisipasi tidak masuk ke Kudus. Kecuali memang pihak keluarga," kata Hartopo, Sabtu (1/2).
Hartopo juga telah berkoordinasi dengan Polres Kudus dan Kodim 0722/Kudus untuk ikut serta mencegah kerumunan massa saat pemakaman.
Pernah Doakan Jokowi-Ma'ruf Menang Pilpres
Habib Ja'far sangat dikenal kalangan masyarakat Jawa Tengah. Semasa hidupnya, Habib Ja'far juga menjalin hubungan baik dengan para tokoh nasional, salah satunya Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
Habib Ja'far pada 2019 silam pernah mendoakan Jokowi dan Ma'ruf saat mengikuti Pilpres. Doa tersebut terlantun usai sang Habib bertemu dengan Ma'ruf di Gunungpati, Kabupaten Semarang, Selasa, 5 Februari 2019
ADVERTISEMENT
"Semoga memberikan manfaat, berkah, lancar, aman, dan makmur. Semoga Pak Jokowi menang," kata Habib Ja'far, saat itu, dikutip dari Antara, Sabtu (2/1/2021).
"Pak Jokowi dadekno ping pindo. Negoro aman, makmur, berkah, tentrem, ayem tenan, rukun kabeh (Pak Jokowi agar dijadikan untuk kedua kalinya menang. Negara aman, makmur, berkah, tentram, damai sekali, rukun semua)," kata Habib Jafar saat berdoa.
Tak Gelar Tahlilan Umum
Prosesi pemulasaran dan pemakaman jenazah ulama karismatik ini terbilang tertib. Tidak ada kerumunan masyarakat dan protokol kesehatan juga dilakukan dengan baik. Pewarta yang hendak meliput juga dilarang ikut dan hanya sampai depan jalan raya saja.
Pemkab Kudus pun menutup sejumlah ruas jalan menuju pemakaman dan juga rumah duka. Tampak personel TNI dan Polri juga ikut disiagakan mengamankan situasi.
ADVERTISEMENT
Perwakilan keluarga Habib Ja'far Al-kaff, Habib Muhammad Alwi Baaqil, menegaskan tidak ada acara tahlilan untuk umum di rumah duka.
"Anjuran pemerintah tahlil untuk keluarga sendiri. Protokol kesehatan semaksimal mungkin kita laksanakan. Saya diminta keluarga untuk membantu, saya berkoordinasi Kapolres bisa bekerja sama dengan baik. Kita pokoknya bersinergi," kata Habib Muh.
Selamat jalan, Habib Ja'far.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.