Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Fakta-fakta Xi Jinping Kembali Terpilih Jadi Presiden China untuk Periode Ketiga
25 Oktober 2022 8:23 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jinping lebih dulu dikukuhkan sebagai Sekretaris Jenderal Partai China di Kongres, yang membuatnya mengamankan masa jabatan ketiga sebagai kepala pemerintahan.
Xi memperkenalkan Komite Tetap Politbiro yang diisi oleh para loyalisnya untuk memperkuat posisi sebagai penguasa paling kuat sejak Mao Zedong.
Dalam Kongres itu, Ketua Partai Komunis Shanghai Li Qiang (63) mengikuti Jinping ke atas panggung di Aula Besar Rakyat ketika tim kepemimpinan baru diperkenalkan. Li Qiang kemungkinan akan menggantikan Li Keqiang sebagai Perdana Menteri China usai dia pensiun Maret 2023 nanti.
Posisi Jinping sebagai Presiden China periode ketiga tak lepas dari dihapusnya peraturan batas dua periode jabatan bagi presiden oleh dirinya sendiri pada 2018 silam.
Tak Ada Lagi Pimpinan Perempuan di Partai Komunis China
Kongres Partai Komunis China (PKC) mengungkap ketidaksetaraan gender yang mencolok, yang terdapat pada posisi teratas politik negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Partai berusia 101 tahun itu tidak menunjuk seorang pun perempuan dalam Politbiro beranggotakan 24 orang untuk pertama kalinya dalam setidaknya beberapa dekade.
Dalam partai politik terbesar di dunia dengan 96 juta anggota aktif itu, perempuan tidak pernah memegang banyak posisi kekuasaan.
Perempuan mencakup lima persen dari 205 anggota Komite Pusat PKC. Puncak kekuasaan China—Komite Tetap Politbiro PKC—juga masih didominasi oleh laki-laki. Satu-satunya perempuan yang pernah menduduki kursi di Politbiro adalah Sun Chunlan.
Sun adalah Wakil Perdana Menteri China. Politikus veteran tersebut mengawasi kebijakan Kesehatan di China. Ketika mereka merengkuh kekuasaan selama akhir pekan lalu, Sun absen dari daftar baru Komite Pusat PKC. Artinya, dia telah mundur dari kekuasaan.
Sun adalah mantan ketua partai Provinsi Fujian dan Munisipalitas Tianjin. Dia sering dikirim untuk meninjau kota-kota selama pandemi COVID-19. Wajah dari kebijakan nol-COVID tersebut memerintahkan tindakan keras sehingga mendapatkan julukan 'Wanita Besi'.
ADVERTISEMENT
Para pengamat berharap bahwa Sun akan digantikan oleh Kepala Federasi Wanita Slueruh China (ACWF), Shen Yueyue, atau mantan Gubernur Guizhou, Shen Yiqin. Tetapi, tidak ada seorang pun perempuan yang diangkat untuk posisi tersebut.
Eks Presiden China Hu Jintao Keluar saat Kongres Partai Komunis, Ada Apa?
Mantan Presiden China, Hu Jintao, tiba-tiba dikawal keluar dari upacara penutupan kongres Partai Komunis pada hari Sabtu (22/10). Hu (79), merupakan pendahulu Xi Jinping.
Saat itu Hu duduk di sebelah kiri Xi. Dia dibawa keluar dari panggung auditorium utama Aula Besar Rakyat di Beijing oleh dua pelayan.
Rekaman video yang diterbitkan oleh AFP menunjukkan seorang pelayan berulang kali mencoba mengangkat Hu dari tempat duduknya, menarik perhatian dari pejabat yang duduk di dekatnya.
ADVERTISEMENT
Hu kemudian meletakkan tangannya di selembar kertas yang ditempatkan di folder Xi, tetapi Xi dengan cepat meletakkan tangannya di atas kertas itu.
Legislator top China, Li Zhanshu, yang duduk di sebelah kanan Hu, memberikan map mantan presiden itu kepada seorang pelayan, menyeka kepalanya sendiri dengan kain setelah Hu akhirnya berdiri.
Hu tampak menolak pergi saat pelayan mengantarnya keluar. Dalam perjalanan keluar, dia bertukar kata dengan Xi, dan menepuk pundak Perdana Menteri Li Keqiang yang duduk di sebelah kanan Xi.
Profil Hu Jintao, Eks Presiden China yang 'Diusir' saat Kongres Partai Komunis
Hu Jintao merupakan politikus China yang lahir di Taizhou, Jiangsu, China pada 21 Desember 1942. Dikutip dari The Diplomat, ayahnya Hu Jingzhi pernah ditangkap dan disiksa karena melakukan pelanggaran kapitalis setelah revolusi kebudayaan pada 1968.
ADVERTISEMENT
Sepuluh tahun berselang, ayah Hu pun meninggal dunia. Peristiwa itu memaksa Hu kembali ke Taizhou untuk membujuk komite revolusioner membersihkan nama keluarganya.
All American Speakers melaporkan karier politik Hu dimulai sejak 1974. Ia menjabat sebagai Sekretaris Departemen Konstruksi Gansu. Ia direkomendasikan secara langsung oleh Gubernur Provinsi Song Ping. Hanya dalam waktu satu tahun, Hu naik jabatan menjadi Wakil Kepala Senior Departemen. Setelah itu, ia menjabat sebagai Wakil Direktur Kementerian Konstruksi Gansu pada 1980.
Setelah cemerlang di tingkat daerah, Hu naik kelas. Ia mulai berkarier di bidang nasional dengan memulai pendidikan di Beijing. Di ibu kota ia pendidikan di Sekolah Partai Pusat pada 1981 bersama dengan putri dari Deng Xiaoping, Deng Nan.
ADVERTISEMENT
Era 80an menjadi periode keemasan bagi Hu. Hu diangkat menjadi sekretariat Komite Sentral Liga Pemuda Komunis. Sejak saat itu pula, karier politik meroket.