Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Fakta Ilmiah Garis Tangan, Lebih dari Sekadar Ramalan
2 Januari 2019 13:57 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Membaca garis tangan manusia kerap dikaitkan dengan klenik dan hal-hal yang berbau takhayul. Sebab dalam proses awalnya, ilmu yang dikenal dengan istilah palmistry ini digeluti para peramal tradisional.
ADVERTISEMENT
Namun seiring berjalannya waktu, membaca garis tangan ternyata bisa dipelajari dan dijelaskan secara ilmiah. Yang paling awal pada abad 19, ketika dr Carl Carus menggabungkan palmistry dengan psikologi atau kepribadian seseorang.
Dokter untuk Raja Saxony di abad ke-19 ini juga melibatkan ilmu Dermatoglyphics atau ilmu yang mempelajari kulit telapak tangan. Dia pernah membantu sang raja untuk memilih siapa yang akan menjadi panglima perang berdasar kepribadiannya.
Lalu, kapan garis tangan manusia pertama kali terbentuk?
Dilansir Live Science, garis telapak tangan manusia mulai terbentuk sejak dalam kandungan. Tepatnya ketika bayi memasuki umur 12 minggu di dalam rahim.
Dikutip dari jurnal yang berjudul 'Analisis Pola Palmar dan Sudut ATD pada Telapak Tangan sebagai Alternatif Identifikasi Individu' karya Siti Farha, pola pada tangan, termasuk pada sidik jari akan terbentuk sempurna saat kandungan memasuki usia 17 minggu.
ADVERTISEMENT
"Pola yang membentuk telapak tangan ini kemudian disebut dengan dermatoglifi," tulis Farha.
Fungsi garis tangan ini untuk membantuk gerakan merenggangkan dan meremas tangan.
Data National Institutes of Health di Amerika Serikat mengungkap, kebanyakan orang memiliki tiga garis tangan yang menonjol. Yakni distal tansverse crease atau disebut garis jantung/hati dalam palmistry, proximal transverse crease atau garis kepala, dan thenar crease atau garis hidup.
Ketiga unsur itu kemudian yang membentuk huruf M ditambah dengan garis tegak lurus yang dinamakan medial crease. Meski, ada juga yang memiliki satu garis tangan atau yang dikenal dengan simian crease. Namun, itu hanya terjadi 1 dibanding 30 orang.
Terkadang, garis tangan tunggal muncul pada bayi yang mengidap Down Syndrome atau sindrom alkohol pada janin. Meski begitu, seorang dokter perlu mempertimbangkan faktor lain sebelum mendiagnosis terkait dua fenomena tersebut.
Sementara itu, tingkat ketebalan dan jumlah garis tangan seseorang ditentukan oleh sejarah keluarga dan ras. Garis tangan yang ada pada kulit akan membentuk lipatan kulit. Lipatan inilah yang membuat telapak tangan bisa bergerak lebih cepat dan aktif.
ADVERTISEMENT
Hal ini yang membuat kita bisa bergerak lebih cekatan. Lipatan kulit ini jugalah yang membantu manusia untuk lebih mudah memegang benda.
Garis Tangan Berubah atau Statis?
Pola garis tangan dapat menentukan identitas secara pasti oleh karena sifat kekhasannya. Yakni tiap orang akan berbeda meski pada anak kembar sekalipun.
Namun pola di garis tangan bisa rusak karena trauma berat. Sehingga pola lama tidak terbentuk kembali.
Di beberapa kasus kelumpuhan, jauh sebelum serangan itu terjadi, garis tangan hilang sepenuhnya. Meskipun pada saat itu, tangan masih bisa dilipat.
Berdasarkan sudut pandang evolusi, otak individu yang berusia 20 tahun menjadi cikal bakal perkembangan suatu pola garis tangan.
Sir Charless Bell, seorang ahli saraf pada abad ke-19 menyebut, saraf di otak paling banyak berpengaruh ke tangan manusia. Jadi, apabila seseorang tengah dalam keadaan banyak berpikir maka akan berpengaruh ke pola garis tangan.
Mengutip buku ‘Rahasia Tangan Manusia: Membaca Garis Tangan’ karya salah satu ahli palimstry terhebat di dunia, Count Louis Hamilton atau yang lebih dikenal sebagai Cheiro, garis tangan tidak dipengaruhi oleh seberapa banyak tangan tersebut digunakan.
ADVERTISEMENT
“Jika garis tangan dipengaruhi penggunaan maka seseorang yang bekerja dengan tangannya -katakanlah seorang juru masak- dan senantiasa melipat tangannya dengan cara-cara tertentu untuk membuat roti setiap hari maka secara logika ia akan memiliki ribuan garis tangan.”
Ia menjelaskan, hal itu justru tak terbukti. Ia pernah menemukan wanita kaya raya yang tak banyak beraktivitas kasar justru memiliki ribuan garis tangan.
Bentuk Pola Garis Tangan
Dalam ilmu palmistry, kita tidak bisa menyebut tangan kira atau kanan, melainkan tangan dominan dan tangan pasif. Namun sekali lagi, hal ini tidak terkait dengan bentuk dan pola garis tangan itu sendiri. .
Secara umum pola garis tangan manusia bisa dilihat dalam gambar berikut:
Mengutip buku 'Pandai Membaca Garis Tangan' karya Nazaruddin, garis-garis di tangan kiri merefleksikan kegiatan otak kanan, dan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
"Pada palmistry, bentuk tangan, tekstur tangan, bentuk kuku, bukit-bukit di telapak tangan menjadi kesatuan," kata Nazaruddin dalam bukunya.
Mau tahu bagaimana membaca garis tangan bisa dikaitkan dengan sesuatu yang ilmiah? Simak di story berikutnya dalam topik 'Membaca Garis Tangan '.