Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebanyak empat pemuda yang tinggal di daerah Abepura, Jayapura, Papua ditangkap Polsek Abepura saat HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang jatuh pada 1 Desember. Mereka ditangkap karena memakai atribut OPM.
ADVERTISEMENT
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan pihaknya sudah memerintahkan Polresta Jayapura untuk menyelidiki kasus itu. Termasuk motif empat orang itu menggunakan atribut OPM.
"Saya sudah perintahkan Kapolres Jayapura Kota untuk mendalami kasus itu, untuk mengetahui apa rencana yang ingin mereka lakukan,” kata Paulus, Minggu (1/12).
Berikut sejumlah fakta terkait yang kumparan rangkum terkait penangkapan empat pemuda beratribut OPM di Papua:
Paulus mengatakan sebelum ditangkap, empat pemuda itu sedang melakukan ibadah di salah satu gereja yang ada di Abepura. Namun ia tidak mengungkapkan identitas mereka yang ditangkap.
"Kami meminta mereka untuk keluar gedung gereja dan dibawa ke kantor Polsek Abepura yang berjarak sekitar 200 meter dari sana," ucap Paulus.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang beredar, empat pemuda yang ditangkap berinisial MY, DT, PZH, dan ED. Mereka kedapatan dengan sengaja membawa tiga buah bendera Bintang Kejora pada misa ke-II di gereja tersebut yang dimulai pukul 08.00 WIT.
Pastor Gembala Baik Gereja Abepura, James Kosay, menyebutkan harusnya pihak aparat keamanan menangkap keempat orang tersebut di luar gedung gereja.
“Aparat keamanan tadi meresahkan kami, umat yang ada di dalam gereja. Harusnya mereka mengamankan atau menangkap ke empat orang ini di luar gedung gereja saja. Dorang (mereka) mau lari, kabur, kan tidak? Saya pikir mereka tahu konsekuensinya, datang ke gereja dengan membawa atribut itu (Bendera Bintang Kejora),” jelas Pastor James.
Pastor James yang memimpin misa kedua pada gereja itu pun mengaku sejak awal telah melihat keempat orang ini datang dan ikut misa di dalam gereja.
ADVERTISEMENT
“Seperti arti gereja katolik pada umumnya, kami terbuka untuk umum, siapa pun mau datang, ibadah, silahkan saja, kami terbuka. Namun, jika ada pelanggaran yang dibuat oleh oknum tersebut, silahkan aparat keamanan ini tunggu ibadah selesai dan selesaikan di luar gedung gereja,” ujarnya.
Pastor James mengaku memang cukup meresahkan aksi penangkapan keempat orang ini, sebab sejumlah aparat sengaja keluar masuk ke dalam gereja, memenuhi tempat duduk di belakang hingga menutup pintu gereja. “Aksi-aksi aparat ini mengganggu umat saat sedang ibadah,” katanya.
Paulus menegaskan empat pemuda yang diamankan masih dimintai keterangan di Polresta Jayapura Kota. Mereka menggunakan ornamen Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
ADVERTISEMENT
“Empat orang ini menggunakan ornamen Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan pada bagian mukanya dihias. Agar terlihat cantik, mereka memakai lambang-lambang KNPB dan ini tidak boleh," kata Paulus.
"Dengan santun anggota kami meminta keluar dari gereja dan dibawa ke Polsek Abepura. Saat ini sedang dalam pendalaman oleh Kapolres. Prinsipnya semua sama, 1x 24 jam, kami akan meminta keterangannya,” jelasnya.
Polresta Jayapura Kota terus mendalami motif empat pemuda yang membawa tiga buah bendera Bintang Kejora saat ibadah di gereja, Abepura, Kota Jayapura.
Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Gustav Urbinas mengatakan polisi akan memeriksa mereka dalam 1 x 24 jam.
“Kami belum mengetahui empat orang ini tujuannya apa, semua masih dimintai keterangan,” kata Gustav.
Gustav menjelaskan, kronologis dalam aksi tersebut, empat orang dari luar jemaat Gereja Gembala Baik yang informasinya adalah mahasiswa, masuk ke dalam gereja mengikuti ibadah dengan menggunakan atribut Bintang Kejora.
ADVERTISEMENT
“Mereka membawa tiga kain yang bermotif Bintang Kejora dan dua orang menghiasi mukanya dengan motif Bintang Kejora," ujar Kapolresta