Fakta Sebenarnya soal Video Jemaah Luwu Utara Telantar di Madinah

9 Juni 2023 14:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji gelombang 2 tiba di Jeddah, Arab Saudi. Foto: Dok. MCH 2023
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji gelombang 2 tiba di Jeddah, Arab Saudi. Foto: Dok. MCH 2023
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beredar potongan video dugaan penelantaran jemaah haji UPG 14 Embarkasi Makassar asal Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Potongan video tersebut viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Kasi Layanan Akomodasi Daker Madinah, Ali Machzumi, memberikan klarifikasi atas video tersebut. Ia memastikan jemaah haji kloter 14 Embarkasi Makassar tersebut tidak telantar. Mereka hanya dipindahkan ke hotel yang lebih strategis.
"Sebenarnya ini masalah sudah selesai. Di awal hanya ada miss komunikasi. Pihak majmuah memindahkan jemaah ke hotel yang lebih dekat dengan Masjid Nabawi," jelas Ali Machzumi di Madinah, Kamis (8/6).
Majmuah adalah pihak yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk membantu pengaturan akomodasi jemaah haji Indonesia selama berada di Madinah.
Menurut Ali, potongan video yang viral itu adalah suasana saat proses pemindahan jemaah dari hotel asal ke hotel berikutnya.
"Jadi mereka dipindahkan ke hotel yang lebih dekat dengan masjid Nabawi. Sama sekali bukan ditelantarkan. Jemaah haji asal Kabupaten Luwu Utara sekarang sudah berada di hotelnya,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, Iqbal Ismail. Dia menjelaskan, potongan video yang menyebut jemaah Luwu Utara telantar itu tidak benar.
"Bukan ditelantarkan, tetapi dipindahkan ke hotel yang jauh lebih bagus dan dekat dengan Masjid Nabawi. Kemudian teman-teman rombongannya yang lain panik dikira diusir justru diberi hotel yang lebih dekat karena banyak lansia yang di kloter itu," sebutnya.
Ketua Kloter 14 Luwu Utara, Ahwan, melalui rekaman video juga ikut meluruskan informasi yang berkembang. Dia mengatakan hal itu terjadi saat perpindahan hotel yang sebenarnya telah disepakati sebelumnya.
"Jadi pindah hotel ini dilakukan karena agar jemaah lebih dekat dengan Masjid Nabawi. Jarak hotel yang diberikan itu justru berjarak 50 meter saja dari masjid dan ini sangat strategis dan membantu kita, hanya yang terlihat di video itu proses perpindahannya jadi bukan telantar. Itu sama sekali tidak benar," tegasnya.
ADVERTISEMENT