Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Fakta Terbaru Khilafatul Muslimin: Ada Sekolah Tanpa Izin; Pakai Strategi Bohong
17 Juni 2022 8:33 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya menggelar jumpa pers terkait Khilafatul Muslimin, Kamis (16/6). Pada kesempatan itu, sejumlah fakta baru dipaparkan.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan merangkumnya:
Sekolah Terafiliasi Khilafatul Muslimin Tak Pernah Ajarkan Pancasila
Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih terus mengusut ormas Khilafatul Muslimin. Diketahui ormas itu punya 31 sekolah yang menyebarkan ajaran khilafah.
"Lembaga pendidikan ini dipimpin atau kurikulumnya diatur oleh masing-masing pimpinan pondok pesantren dan menteri pendidikan," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi dalam jumpa pers, Kamis (16/6).
"Itu diatur di mana sekolah-sekolah ini berbasis khilafah dan tak pernah mengajarkan Pancasila dan UUD 1945," tambah dia.
Hengki juga mengungkapkan bahwa dalam pembelajarannya, para siswa juga diajarkan untuk hanya taat kepada khalifah dan tidak wajib patuh pada pemerintahan.
"Tidak pernah ada bendera, tidak boleh menghormat ke bendera selain bendera Khilafatul Muslimin itu sudah kita semua, artinya seperti kami sampaikan tadi tidak wajib tunduk pada pemerintah," beber Hengki.
ADVERTISEMENT
Hengki menyatakan, sekolah-sekolah yang terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin merupakan tindakan melawan hukum.
"Yayasan pendidikan yang didirikan itu adalah sebagai suatu alat, makanya aktanya kami sita sebagai instrumental delik atau alat kejahatan," kata dia.
Semua Warga Khilafatul Muslimin Wajib Infak Rp 1.000 Setiap Hari
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, menyebut ormas itu memiliki puluhan ribu warga. Mereka wajib membayarkan infak Rp 1.000 rupiah setiap harinya.
"Semua ini warga-warganya mulai dari tingkat paling bawah wajib memberikan infak sedekah per hari Rp 1.000. Data yang kami dapatkan ini baru puluhan ribu [warga]," ujar Hengki dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/6).
Selain itu, ormas tersebut diketahui memiliki 25 sekolah. Setiap siswa yang menjalani pendidikan di sana tidak dikenakan biaya.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata setiap wali murid yang mendaftar di sekolah itu wajib dibaiat hingga menjadi warga Khilafatul Muslimin dan wajib membayar infak.
"Kemudian juga untuk merekrut atau pengkaderan ini siswa-siswanya pendidikannya bersifat gratis jadi masuk gratis tapi wali muridnya akan dibaiat wajib memberikan infak," ungkapnya.
Dana yang terkumpul itu, kemudian digunakan untuk operasional ormas tersebut termasuk di bidang pendidikan.
PPATK Blokir 21 Rekening Terkait Aliran Dana Khilafatul Muslimin
Ditreskrimum Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) guna menyelidiki aliran dana ormas Khilafatul Muslimin.
Direktur Analisis PPATK Maryanto mengatakan, 21 rekening yang terkait aliran dana terhadap ormas itu telah dibekukan.
"PPATK selama ini adalah telah menghentikan sementara atau istilah awam membekukan sementara sekitar 21 rekening yang ada di beberapa bank," ujar Maryanto dalam jumpa pers, Kamis (16/6).
ADVERTISEMENT
Pembekuan itu, kata Maryanto, dilakukan guna mempermudah penyidik dalam rangka melakukan penyelidikan ormas Khilafatul Muslimin.
"Tentu hal ini memberikan kesempatan kepada para penyidik untuk mendalami lebih lanjut keterkaitan antara pemilik rekening, aliran dan, kemudian pengirim dana dan penerima dana dan sebagainya," jelas Maryanto.
Namun, Maryanto belum membeberkan jumlah yang berada dalam rekening tersebut. Hanya ditegaskan nominalnya tidak signifikan.
"Pada saat kami melakukan penghentian sementara, saldo tidak signifikan," tutup dia.
Buku Saku untuk Warga Khilafatul Muslimin Berisi Ajaran Kartosuwiryo
Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, pertama-tama orang yang akan mendaftar akan diminta untuk bersumpah atau baiat.
"Kemudian warga-warga ini setelah mereka dibaiat akan diberikan buku saku. Buku saku ini latar belakang tegaknya Khilafatul Muslimin," ujar Hengki dalam jumpa pers, Kamis (16/6).
ADVERTISEMENT
Hengki menjelaskan, buku saku itu berisikan ajaran-ajaran yang disebarkan oleh Kartosuwiryo.
Kartosuwiryo diketahui merupakan pendiri gerakan Darul Islam. Gerakan itu bertujuan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) yang berlandaskan sistem syariah.
"Ini buku saku mereka di mana merujuk pada Darul Islam Kartosuwiryo jadi bisa menjabarkan sendiri bahwa acuan mereka ini mengacu pada ajaran Kartosuwiryo," beber Hengki sambil memperlihatkan bentuk saku tersebut kepada awak wartawan.
Virus yang Sangat Berbahaya, Rugikan Umat Islam
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa ormas Khilafatul Muslimin merupakan virus yang sangat berbahaya dan merugikan umat Islam.
"Terlepas dari sisi hukum, ini sangat merugikan umat islam. Bahasanya bahasa agama, kata-kata khilafah, kata-kata Muslim, padahal ini adalah kemasan hak tapi isinya isinya penuh dengan kebatilan," ujar Ketua Bidang Dakwah MUI DKI Jakarta, Ilyas Marwal, saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/6).
ADVERTISEMENT
"Ini adalah virus yang sangat membahayakan dan merugikan umat Islam," tambah dia.
Menurut Ilyas, virus ini dapat merebak dengan cepat kepada masyarakat. Hal ini diakibatkan rendahnya tingkat literasi dan minimnya pemahaman masyarakat tentang ilmu agama Islam.
"Karenanya yang mempengaruhi ini, adalah karena rendahnya literasi, kemudian minat baca kita untuk memahami Islam ini secara komprehensif sesuai metodologi yang benar yaitu Islam wasathiyah, Islam moderat, yang mungkin kita sebut dengan lebih umum adalah ajaran ahli sunnah wal jamaah," terangnya.
Apabila masyarakat benar-benar memahami tentang Islam moderat, menurut Ilyas pengaruh virus itu tak akan berpengaruh banyak.
"Seandainya masyarakat kita umat Islam benar-benar memahami tentang islam moderat, Islam yang sebenarnya, Islam rahmatan lil alamin, dengan ajaran akidah ahli sunnah wal jamaah, saya yakin apa pun ganasnya virus tersebut tidak akan mungkin akan menimpa umat Islam," katanya.
Khilafatul Muslimin Pakai Strategi Bohong Dalam Gerakannya
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menyebut ormas Khilafatul Muslimin menggunakan siasat Taqiyyah atau bohong dalam pergerakannya.
"Kalau tidak dilakukan penyelidikan secara mendalam, pasti mereka akan mengatakan bahwa kami tidak akan mengganti ideologi Pancasila. Tetapi itu merupakan strategi untuk mensiasati atau strategi berbohong yang mereka lakukan," ujar Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Brigjen Pol Wawan Ridwan, saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/6).
Dari informasi yang diterimanya, kata Ridwan, siasat berbohong itu memang diperbolehkan bagi penganut ajaran khilafah.
"Di samping itu ada juga strategi yang mereka lakukan dalam rangka mengembangkan organisasi ini, di mana pergerakannya struktur dari mulai amir khilafah sampai dengan tingkatan terendah yaitu sistem pemerintahan desa, sesuai dengan struktur yang dijalankan NII," jelas Wawan.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, lanjut dia, Khilafatul Muslimin memiliki kantor pusat yang berlokasi di Lampung. Selain itu, mereka juga memiliki kantor di beberapa wilayah Indonesia.
"Kalau tidak salah di data kami itu sudah ada di sekitar 25 provinsi itu tersebar," beber Wawan.
Lebih jauh, Wawan mengungkapkan ormas Khilafatul Muslimin serupa dengan organisasi terlarang semacam NII dan JI.
"Dalam hal pengkaderan maupun aktivitas pendanaan serta tujuan organisasi yang mengganti ideologi negara," pungkasnya.
Live Update