Fakta Terbaru soal Kasus Tewasnya Mahasiswa UI yang Dibunuh Seniornya

6 Agustus 2023 7:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Tanawit Sabprasan/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Tanawit Sabprasan/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Sastra Rusia UI, Muhammad Naufal Zidan, ditemukan tewas mengenaskan.
ADVERTISEMENT
Jenazah Naufal dibungkus plastik trash bag dan ditaruh di kolong kasur kamar indekos, di Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok.
Ternyata, pelaku yang membunuh Naufal adalah seniornya yang bernama Altafasalya Ardnika Basya. Ardnika sudah ditangkap dan ditetapkan tersangka.
"Pelaku berinisial AAB, usianya 23 tahun," kata Wakil Kepala Satreskrim Polres Depok AKP Nirwan Pohang.
Atas perbuatannya, Altafasalya terancam hukuman mati.
“(Dijerat pasal) 340 dan atau 338 dan atau 365 ayat 5. Pisau (pelaku) sudah lama dimiliki, ancaman hukuman mati atau seumur hidup, paling pendek 20 tahun,” ucap Nirwan.
Berikut kumparan rangkum kasus pembunuhan terhadap Naufal:
Lokasi tempat kos korban mahasiswa FIB UI yang tewas dibunuh seniornya. Foto: Dok. Istimewa

Pelaku Pembunuhan Mahasiswa Sastra UI Terinspirasi Serial Narcos

Altafasalya Ardnika Basya, mengaku terinspirasi serial Narcos saat menghilangkan nyawa adik kelasnya itu.
"Saya dari nonton film tapi tidak sengaja, Narcos," kata Altafasalya saat konferensi pers di Polres Depok.
ADVERTISEMENT
Narcos merupakan serial Netflix mengenai gembong narkoba di Amerika Latin, salah satunya Pablo Escobar. Terdapat adegan pembunuhan pada serial itu.
Meski mengaku terinspirasi Narcos, Altafasalya tidak membeberkan detail terkait hal itu. Ia hanya memastikan sempat menusuk Naufal berulang kali.
Meski mengaku terinspirasi Narcos, Altafasalya tidak membeberkan detail terkait hal itu. Ia hanya memastikan sempat menusuk Naufal berulang kali.
"Saya tidak hitung, karena korban juga sempat melawan dan saya sudah memberikan kesempatan korban biar melawan, biar hari itu selesai semua, [mati] berdua," ucap Altafasalya.
"Saya beri kesempatan untuk korban bunuh saya juga biar saya gak ada di sini lagi," sambung dia.
Lokasi tempat kos korban mahasiswa FIB UI yang tewas dibunuh seniornya. Foto: Dok. Istimewa

Sempat Pel Darah, Bingung Cara Kubur Korban

Naufal dibunuh di kamar kosnya di Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok. Pembunuhan terjadi pada Rabu (2/8) sekitar pukul 18.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Saat itu, korban dan pelaku sama-sama baru pulang dari kampus. Dengan menggunakan motor miliknya, pelaku mengantarkan korban ke kosnya.
"Pada hari Rabu itu sepulang kuliah, karena memang antara korban dan pelaku sudah berteman, dia datang ke kos, terjadi peristiwa ini," kata Nirwan.
Turun dari motor, korban dan pelaku menuju kamar. Namun, pelaku sempat kembali ke motor untuk mengambil pisau yang kemudian disembunyikannya di kantong celana.
Pembunuhan terjadi ketika belakangan pelaku pura-pura pamit pulang. Dalam posisi membuka pintu, korban ditendang pelaku yang kemudian menusuknya.
"Ada sekitar 10 tusukan, ada di leher, di dada," ujar Nirwan.
Korban sempat melawan dengan menggigit tangan pelaku. Pelaku kemudian mendorong tangannya yang sedang digigit itu hingga korban terjungkal. Cincin pelaku tertelan korban dan nyangkut di tenggorokan.
ADVERTISEMENT
"Setelah itu pelaku melakukan penusukan berulang," ujar Nirwan.
Pelaku kemudian sempat meninggalkan kamar kos tersebut. Ia kembali keesokan harinya, Kamis (3/8), dengan membawa kantong plastik hitam (trash bag) beserta kapur barus untuk menghilangkan bau amis.
Cover Lipsus Semarak Bisnis Kripto Artis. Foto: kumparan

Pelaku Utang Pinjol Usai Rugi Kripto Rp 80 Juta

Nirwan menjelaskan, pelaku mengalami kerugian investasi online kripto. Dia bermain kripto mengalami kerugian banyak sehingga dia banyak utang lah termasuk utang pinjol.
"Bahkan ke korban pun sempat dia pinjam uang, tapi sudah dikembalikan," kata Nirwan.
"Karena dia didesak oleh utang itu, sehingga dia terpikir bahwa ingin menguasai barang-barang korban untuk menyelesaikan utangnya," sambungnya.
Berdasarkan pengakuan, pelaku dan korban adalah teman yang cukup dekat. Bahkan keduanya sama-sama bermain kripto.
"Iri mungkin bisa jadi ada, kan pengakuan si pelaku, tahun sebelumnya dia juga berhasil, dapat untung [dari kripto]. Namun di tahun ini sejak januari, dia rugi terus, rugi terus," kata Nirwan.
Wakil Kepala Satreskrim Polres Depok AKP Nirwan Pohang (tengah) menunjukkan barang bukti yang digunakan pelaku pembunuhan Muhammad Naufal Zidan, mahasiswa Sastra Rusia UI di Polres Depok, Sabtu (5/8). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Pelaku melihat korban lebih berhasil meraup untung dalam bermain kripto. Selain itu, korban dinilai mempunyai banyak barang-barang mahal.
ADVERTISEMENT
Alhasil, timbul niat untuk mengambil barang korban hingga akhirnya pembunuhan dilakukan. Laptop Macbook, hp, hingga ATM sempat diambil.
Pelaku sempat mencoba ambil uang di rekening korban melalui ATM. Namun karena tidak tahu nomor PIN, kartu tersebut diblokir karena beberapa kali salah memasukkan nomor PIN.
Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23) pelaku pembunuhan Muhammad Naufal Zidan mahasiswa Sastra Rusia UI di Polres Depok, Sabtu (5/8). Foto: Luthfi Humam/kumparan

Altafasalya Bunuh Mahasiswa Sastra Rusia UI karena Utang Pinjol: Saya Hopeless

Altafasalya Ardnika Basya mengungkap alasan kenapa membunuh adik tingkatnya.
“Saya sudah hopeless, saya sudah enggak nemu jalan yang terang untuk menyelesaikan masalah saya sendiri. Saya coba berbagai cara, terakhir ini (membunuh korban),” kata Altafasalya.
Altafasalya menyatakan dirinya tak punya dendam dengan korban. Niat membunuh murni untuk menguasai harta korban demi membayar utang pinjol.
“Saya tidak ada masalah dengan korban, tidak ada dendam karena saya sudah putus asa juga, rencana baru muncul pas saya nganter pulang di hari Rabu sebelum kejadian,” tuturnya.
Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23) pelaku pembunuhan Muhammad Naufal Zidan mahasiswa Sastra Rusia UI di Polres Depok, Sabtu (5/8). Foto: Luthfi Humam/kumparan

Tiap Tidur Dihantui Korban

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selama dua hari usai pembunuhan, pelaku mengaku belum sempat menjual barang-barang korban karena mimpi buruk.
"Belum sempat, niatnya memang mau dijual tapi belum sempat menjual, karena pelaku ini sejak kejadian itu apabila dia tertidur dia mimpi langsung korban dateng ingin membunuh dia," kata Nirwan.
"Makanya dia tidak ada lagi sempat berpikiran untuk menjual. Dia dikejar bayangan terus trauma itu," sambungnya.
Pelaku membunuh korban dengan maksud menguasai harta. Pelaku berpikir korban yang sukses dengan bisnis kripto itu mempunyai harta yang bisa melunasi utangnya.
Pelaku sudah ditahan di Polres Depok. Nirwan mengatakan pelaku dijerat dengan pasal pembunuhan dan pencurian dengan ancaman hukuman mati.