Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Faktor Jokowi Dinilai Besar di Pilkada, tapi Belum Tentu Bisa Menangkan Kaesang
10 Juli 2024 0:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI), Hurriyah, menilai sosok Presiden Jokowi masih menjadi faktor besar di Pilkada 2024 nanti. Meski demikian, menurutnya, hal itu belum tentu bisa membantu memenangkan putra bungsunya, Kaesang Pangarep, jika maju di Pilgub Jateng nanti.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, kata Hurriyah, sebagai anak presiden dan Ketum PSI, Kaesang sudah punya modal popularitas yang tinggi untuk maju pilkada. Apalagi sebelum terjun ke dunia politik pun, publik sudah familiar dengan sosok Kaesang karena Jokowi sering tampil bersama keluarganya.
"Tidak mungkin tidak ada faktor Jokowi. Kalau kita lihat ya, pemilih Jokowi basisnya besar di Jawa. Itu jadi salah satu faktor kenapa menantunya Jokowi terpilih (Bobby Nasution, di Pilwalkot Medan 2020 lalu), ya faktor Jokowi," kata Hurriyah.
Tak cuma popularitas Jokowi, mesin politik yang digerakkan oleh Jokowi juga sebenarnya bisa membantu menaikkan kans. Namun, kata Hurriyah, belum tentu kali ini pendukung atau simpatisan Jokowi lantas otomatis terkonversi menjadi suara Kaesang.
"Belum tentu [bisa memenangkan Kaesang]. Kalau popularitas Jokowi itu kan tinggi, Jokowi termasuk politisi yang berhasil mendapatkan popularitas tinggi, menjaga popularitas itu. Nah anaknya belum tentu. Tapi bahwa Jokowi akan berusaha mempengaruhi pemilihnya untuk memilih anak-anaknya, itu sudah pasti," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Tingginya elektabilitas Kaesang, menurut Hurriyah, juga akan tergantung pada bagaimana Jokowi akan bergerak. Hurriyah menjelaskan, elektabilitas tinggi biasanya didapatkan karena dua faktor: rekam jejak dan mesin politik yang efektif.
"[Faktor] yang kedua dia punya mesin politik yang bisa digunakan secara efektif dan masif untuk membentuk opini publik, mempengaruhi opini publik, dan menggerakkan pemilih pada saat pemilu atau pilkada. Nah di situlah peran Jokowi menjadi sangat penting, dan ini terbukti dengan kemenangannya Bobby Nasution dan Gibran dalam pilkada dan terakhir dalam pilpres," tutupnya.