Faldo Ungkap Cerita Awal Jadi Stafsus Mensesneg: Roasting Gibran

28 Oktober 2022 20:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Staf Khusus Mensesneg Faldo Maldini saat menghadiri acara bertajuk Panggung Pemuda yang digelar BEM UGM di Grha Sabha UGM, Jumat (28/10). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Staf Khusus Mensesneg Faldo Maldini saat menghadiri acara bertajuk Panggung Pemuda yang digelar BEM UGM di Grha Sabha UGM, Jumat (28/10). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Faldo Maldini mengemban tugas sebagai Stafsus Mensesneg Pratikno sejak 14 Juli 2021. Ia pun membocorkan asal mengapa bisa menduduki jabatan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya kalau seandainya ngomong, kalau saya boleh cerita, kenapa Bang Faldo jadi stafsus?" kata Faldo di acara bertajuk Panggung Pemuda yang digelar BEM UGM di Grha Sabha UGM, Jumat (28/10).
Dia mengungkapkan baru membagikan cerita ini setelah satu tahun menjadi stafsus.
"Jadi ceritanya saya dulu dipanggil untuk, ya, karena keseringan masuk TV jadi bahan adu-aduan produser TV, jadi harus pura-pura ribut sama PSI yang pada akhirnya jadi partai saya sendiri," ungkapnya.
Lalu di suatu momen, Faldo diundang untuk stand up comedy dan me-roasting putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
"Jadi saya diundang untuk nge-roasting Mas Gibran di Solo. Lo bayangin, ya, rasanya nge-roasting anak presiden. Di depan gue itu Paspampres. Baru mau ngomong, gimana Mas Gibran batubaranya, martabak rasa batubara enak?" jelasnya.
ADVERTISEMENT
Namun, dari situ Faldo justru kenal dengan Gibran dan juga adiknya Kaesang Pangarep.
"Di situ saya kenalan sama Mas Kaesang sama Mas Gibran. Dari situ saya mulai mengetahui, ya, bahwa oh dunia stand up begini," katanya.
Dia pun mengakui belajar dari stand up comedy untuk berani berbicara dan tampil di depan publik.
Staf Khusus Mensesneg Faldo Maldini saat menghadiri acara bertajuk Panggung Pemuda yang digelar BEM UGM di Grha Sabha UGM, Jumat (28/10). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Jamin Mahasiswa Bebas Mengkritik

Di kesempatan itu, Faldo juga mengatakan mahasiswa dijamin bebas untuk mengkritik. Dirinya juga siap untuk debat dan berdialog dengan mahasiswa.
"Kemarin BEM UI bilang bahwa kerja, kerja, kerja tapi sia-sia. Tepuk tangan, dong, bagi BEM UI kita apresiasi," katanya.
"Tapi lagi-lagi kalau teman-teman mau debat, mau dialog kita juga siap. Tapi lagi-lagi pelarangan atas kebebasan teman-teman untuk beraspirasi itu tidak akan pernah dibolehkan di republik ini," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang mengedepankan dialog. Ia menegaskan, Indonesia sebagai negara demokrasi mengedepankan musyawarah.
"Mungkin teman-teman melihat, kan, China maju, Kak. Tapi dia tidak demokratis. Kak, Singapura maju, Kak, tapi dia tidak demokratis. Apakah kita harus tidak demokratis, Kak, agar kita menjadi negara yang maju? Enggak gitu, guys. Kita harus terus mempertahankan ruang-ruang dialog itu," katanya.
Demokrasi, menurut Faldo, harus dijaga dan dikawal bersama-sama. Dia siap membantu apabila ada mahasiswa yang dibungkam.
"Kalau seandainya ada dari teman-teman yang melakukan demonstrasi, yang melakukan kritik, yang melakukan pertanyaan, memberikan pertanyaan dan dibungkam kasih tahu BEM-nya, kita siap untuk membantu untuk mengawal teman-teman. Karena itu ideologis bagi kita," pungkasnya.