Fans Putin Menang, Rusia Dituding Intervensi Pemilu Slovakia

3 Oktober 2023 14:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seseorang memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan parlemen awal di Bratislava, Slovakia, Sabtu (30/9/2023). Foto: Eva Korinkova/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seseorang memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan parlemen awal di Bratislava, Slovakia, Sabtu (30/9/2023). Foto: Eva Korinkova/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Slovakia menuduh Rusia telah ikut campur dalam pelaksanaan pemilu di parlemennya yang berlangsung pada akhir pekan lalu. Ketegangan ini kemudian berujung pada pemanggilan perwakilan Kedutaan Besar Rusia di Bratislava.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Al Jazeera, duduk perkara berawal dari komentar yang disampaikan Direktur Badan Intelijen Asing Rusia, Sergey Naryshkin, bahwa Amerika Serikat mencampuri urusan dalam negeri Slovakia — termasuk soal pemilu.
Komentar Naryshkin dipublikasikan dalam situs web Badan Intelijen Asing Rusia, di malam sebelum pemilu dilaksanakan di Slovakia, pada Jumat (28/9).
"Amerika Serikat telah menginstruksikan para sekutunya untuk bekerja sama dengan kalangan bisnis dan politik setempat guna memastikan hasil pemungutan suara yang diinginkan oleh Amerika dan bahwa partai liberal pro-Barat, Progresivne Slovensko, akan menang," demikian pernyataan itu, seperti dikutip dari Reuters.
Badan Intelijen Asing Rusia juga mengeklaim partai Progresivne Slovensko (Progresivne Slowakia) sebagai proksi Washington.
Menanggapi klaim ini, Kementerian Luar Negeri dan Urusan Eropa Slovakia pada Senin (2/10) mengatakan, telah memanggil perwakilan Kedutaan Rusia di Bratislava. Mereka membantah klaim Moskow dan menggambarkannya sebagai sebuah disinformasi.
ADVERTISEMENT
"Departemen diplomasi memprotes keras pernyataan palsu intelijen Rusia yang menimbulkan keraguan akan integritas pemilihan umum yang bebas dan demokratis di Slovakia," tegas Kementerian Luar Negeri dan Urusan Eropa Slovakia.
Seseorang memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan parlemen awal di Bratislava, Slovakia, Sabtu (30/9/2023). Foto: Eva Korinkova/REUTERS
"Kami menganggap penyebaran disinformasi yang disengaja seperti itu sebagai campur tangan yang tidak dapat diterima oleh Federasi Rusia dalam proses pemilu," pungkasnya.
Pemerintah Slovakia kemudian menyerukan Rusia supaya berhenti menyebarkan segala disinformasi yang ditujukan kepada negara anggota NATO dan Uni Eropa ini.
Di sisi lain, Kedutaan Besar Rusia di Bratislava menepis tuduhan dari Kementerian Luar Negeri Slovakia. "Tidak seperti beberapa sekutu Slovakia saat ini, kami tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, kami tidak ikut serta dalam pergantian rezim dan berbagai revolusi 'warna'," bunyi pernyataan mereka.
ADVERTISEMENT
Adapun pemilu di parlemen Slovakia yang digelar pada Sabtu (29/9) memilih tokoh pro-Rusia, Robert Fico, sebagai perdana menteri untuk keempat kalinya. Namun, Fico masih perlu membentuk pemerintahan koalisi terlebih dahulu sebelum secara resmi menduduki jabatan itu.
Diketahui Fico mengagumi sosok Presiden Rusia Vladimir Putin — menurut laporan media, keduanya memiliki hubungan dekat.
Menyinggung soal perintah penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) beberapa bulan lalu, Fico menjamin bahwa Putin tidak akan ditangkap di Slovakia jika dia memutuskan berkunjung — meski negara ini adalah salah satu dari 123 negara yang mengakui yurisdiksi ICC.
Dalam kampanyenya, Fico berkomitmen untuk mengakhiri pasokan senjata ke Ukraina dan menentang penjatuhan sanksi-sanksi sepihak oleh Barat kepada Rusia. Jika pria berusia 59 tahun itu terpilih, maka Fico akan menjadi kepala pemerintahan pro-Rusia di negara anggota NATO.
ADVERTISEMENT