Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Fase Terburuk Pandemi COVID-19 di India dan RI: Setelah Festival Keagamaan
25 Juni 2021 16:24 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:07 WIB
ADVERTISEMENT
Fase terburuk selama pandemi COVID-19 terpaksa dialami Indonesia. Pada 24 Juni 2021, Indonesia melaporkan penambahan 20.574 kasus baru.
ADVERTISEMENT
Penambahan tersebut merupakan yang terbesar sepanjang pandemi COVID-19. Dengan kemunculan 20 ribu kasus, maka total jumlah kasus virus corona di Indonesia mencapai 2.053.995.
Apa yang terjadi di Indonesia mirip dengan India . Pada April 2021 lalu India mengalami lonjakan COVID-19.
Kemiripan yang terjadi terkait dengan kapan lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia dan India terjadi. Kedua negara ini mengalami fase terberat usai acara keagamaan.
Di India ledakan corona berlangsung usai festival Kumbh Mela. Sedangkan di Indonesia meroketnya kasus terjadi usai musim mudik dan arus balik Lebaran.
Festival Kumbh Mela India
Akhir 2020 dan awal 2021 harapan membubung tinggi di benak warga India. Harapan pandemi COVID-19 segera berakhir terlihat jelas
Sampai pertengahan Maret penambahan kasus di India merosot tajam. Bahkan pada Februari 2021 rata-rata penambahan kasus di India hanya empat digit.
ADVERTISEMENT
Keadaan tersebut ternyata berubah drastis memasuki April 2021. Warga India pada pertengahan April 2021 menghadiri festival keagamaan Kumbh Mela di Sungai Gangga.
Kumbh Mela dalam agama Hindu merupakan ritual keagamaan yang dirayakan empat kali selama 12 tahun. Ritual mandi bareng ini biasanya dilakukan di empat lokasi, yakni Haridwar, Prayag, Ujjain dan Nashik.
Ada sekitar 650 ribu umat Hindu yang hadir dalam ritual keagamaan Kumbh Mela. Saat festival keagamaan tersebut berlangsung protokol kesehatan banyak dilanggar.
Selain terciptanya kerumunan, warga yang hadir dalam festival juga mayoritas tak pakai masker. Ritual berenang bersama pun membuat penularan virus corona makin meluas.
Festival keagamaan tersebut akhirnya menjadi klaster penularan besar di India. Pada akhir April dan awal Mei tsunami COVID-19 menerjang India. Festival keagamaan menjadi salah satu dari berbagai faktor pendukung munculnya tsunami COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kasus dan kematian akibat COVID-19 meroket pada peroiode usai Kumbh Mela. Pada puncaknya terdapat 400 ribu kasus dan 4900 lebih kematian yang terjadi di India.
Lebaran di Indonesia
Di Indonesia pada Maret sampai awal Juni, kasus virus corona perlahan mulai turun. Ketika itu, kabar tersebut sangat menggembirakan. Sebab, awal 2021 kasus COVID-19 di Indonesia sempat meroket.
Pada pertengahan Mei 2021, tepatnya pada tanggal 15 Mei Indonesia hanya mencatat 2.000 lebih kasus baru. Jumlah itu merupakan yang terkecil sejak Oktober 2020.
Pemerintah pun melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan tren positif tersebut. Salah satunya adalah memperluas vaksinasi COVID-19.
Jelang Lebaran, Pemerintah mengeluarkan anjuran untuk tidak mudik. Pasalnya, mudik berpotensi menimbulkan kerumunan. Penyekatan lalu dilakukan di beberapa tempat jelang Lebaran.
ADVERTISEMENT
Namun, jutaan warga masih tetap memilih mudik. Mereka kebanyakan pulang sebelum penyekatan terjadi.
Menurut data Kemenhub, jumlah pemudik pada musim Lebaran 2021 sebanyak lebih 1,5 juta orang. Jumlah tersebut naik tajam dari 2020 lalu yaitu sebesar 465.582 orang.
Mulai 17 Juni 2021 kurang lebih satu bulan usai Lebaran, kasus COVID-19 di Indonesia mulai meroket. Bila tadinya selama hampir 4 bulan Indonesia tak pernah lagi mencatatkan kasus di atas 10 ribu kini mimpi buruk itu kembali datang.
Sudah kurang lebih sepekan kasus COVID-19 di Indonesia selalu berada di angka di atas 10 ribu. Jumlah kematian baru selama sepekan belum turun dari angka 300 jiwa orang setiap hari.