Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Fasilitas Kekinian di SMK Raden Umar Said Bikin Siswa Betah Belajar
26 Oktober 2017 16:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Ada yang menarik dengan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kudus, Jawa Tengah. Fasilitas yang mumpuni dan kekinian membuat para siswanya betah berlama-lama belajar bahkan hingga larut malam.
ADVERTISEMENT
Di SMK Raden Umar Said, kamu akan menemukan banyak siswa dan siswi yang masih belajar bahkan saat jam pelajaran sudah usai. Sekolah ini memodifikasi sistem pendidikan konvesional menjadi lebih menyenangkan tanpa mengurai tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
Sekolah tersebut menggunakan dua sistem yakni keseimbangan praktik serta teori.
Bukan paksaan para siswanya pulang hingga pukul 9 malam, namun siswa itu sendiri yang merasa sekolahnya terlampau asik untuk ditinggalkan.
kumparan (kumparan.com) mencari tahu apa sebenarnya yang berbeda dari SMK Raden Umar Said dengan SMK pada umumnya.
Roni, Kepala Tata Usaha SMK Raden Umar Said saat dihubungi kumparan (kumparan.com) pada Kamis (26/10) mengungkapkan, ada dua sistem yang diterapkan pada saat proses pembelajaran yakni di dalam kelas dan di ruang praktikum. Ia bahkan mengaku jika proses pembelajaran masih mengacu pada tiga hal yakni normatif, adaptif dan produktif.
ADVERTISEMENT
Namun yang membedakan ialah fasiltas tambahan yang ada di sekolah tersebut.
Ada lima jurusan yang tersedia di SMK Raden Umar Said yakni grafika, produksi grafika, desain komunikasi visual, animasi dan rekayasa perangkat lunak.
"Kurikulum tetap sama namun bagi anak yang masih ingin memperdalam animasi diberikan waktu untuk bisa menggunakan lab (laboraturium) dengan maksimal. Apalagi SMK kami sudah memiliki fasilitas yang di atas rata-rata," jelasnya.
Harapannya dengan fasilitas pendukung serta sistem ini para siswa bisa memaksimalkan potensi yang ada serta nyaman untuk belajar. Karena menurut Roni sistem belajar dengan mendengarkan guru berbicara di depan kelas adalah sistem yang kaku.
SMK Raden Umar Said juga memberikan kebebasan terhadap siswanya untuk mengasah kreativitas serta ekspresi terhadap hasil karya yang dibuat, sehingga bakat dan potensi para siswa dapat tergali.
ADVERTISEMENT
Metode pembelajaran seperti ini telah diterapkan selama tiga tahun dan akan terus berjalan.
Tak hanya ruang praktikum saja yang dimaksimalkan, di SMK Raden Umar Said juga memberikan fasilitas pendukung seperti ruang olahraga (gym) dan tempat-tempat dengan desain unik yang sengaja dibuat untuk bersantai para siswa.
Mengenai para siswa yang kerap pulang larut malam, Roni membenarkan hal tersebut.
"Kebanyakan (pulang) sampai pukul 21.00 WIB, di sini suasannya dibuat enjoy, ada juga fasilitas pendukung seperti gym untuk olahraga, tempat-tempat bersenda gurau, untuk berekspresi juga ada. Jadi kesannya bukan sekolah, melainkan seperti ada di lobi hotel," tuturnya.
Di Kudus sendiri, sekolah modern seperti SMK Raden Umar Said bukanlah yang pertama. Sudah ada beberapa SMK yang menerapkan hal serupa.
ADVERTISEMENT
Kini SMK Raden Umar Said tengah disibukkan dengan proyek yang melibatkan pemerintah Kudus dalam membuat aplikasi perpustakaan digital.