Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Fasilitas Pengolah Sampah di Sunter, Jakarta Utara, Mulai Dibangun
20 Desember 2018 9:13 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) atau fasilitas pengelola sampah di Sunter, Jakarta Utara, Kamis, (20/12). Dalam sambutannya, Anies merasa bangga dengan segera dimulainya pembangunan ITF.
ADVERTISEMENT
“Ini lebih dari sekadar groundbreaking sebuah fasilitas umum yang bisa dimiliki kota di Indonesia. ITF yang sedang kita bangun adalah fasilitas besar yang ada di Indonesia, ini peristiwa bersejarah,” kata Anies di lokasi, Kamis, (20/12).
Anies menganggap pembangunan ITF bisa mengubah paradigma dalam proses pengolahan sampah. Anies mengibaratkan dulu pengolahan sampah di Jakarta seperti membangun kamar mandi jauh dari rumah. Sekarang, kata Anies, kamar mandi itu sudah mulai dibangun rapi di dalam rumah.
“Sekarang sudah berubah, kita semua menyadari ada proses input dari makanan, minuman, sampai output. Sekarang posisi kamar mandi ada di dalam, rapi, bersih, tertata,” ujar Anies.
“Begitu juga kota ini dulu mengirimkan sampah jauh sekarang kita letakkan di dalam kota dan kita kelola dengan rapi dan bersih. Yang menjadi sisa adalah tanggung jawab kita, kita kelola hingga habis,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Anies mengakui selama ini Jakarta bisa memproduksi sampah 7 ribu sampai 8 ribu ton setiap harinya. Sehingga dengan adanya ITF diharapkan dapat mengurangi kebiasaan masyarakat Jakarta membuang sampah ke TPST Bantargebang.
“Persiapan ini menahun karena itu kita harus menyelesikannya secara sistemik. Kalau kita biarkan saja TPST Bantargebang hanya bisa menampung sampai 2021 jika seperti sekarang. Karenanya membangun ITF merupakan langkah yang paling tepat memastikan sampah kita dikelola dengan tuntas,” terang Anies.
Sementara itu Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto mengakui produksi sampah di Jakarta bisa mencapai 7.400 ton setiap hari dengan pertumbuhan volume sampah setiap tahun sekitar 500 ton. Sehingga menurut Dwi pembangunan ITF sangat penting.
“Hari ini adalah momentum penting bagi masa depan pengelolaan sampah perkotaan,” tutur Dwi.
Acara groundbreaking ditandai dengan penekanan sirine dan pemindahan tanah secara simbolis. Turut hadir dalam acara ini adalah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Isnawa Adji, dan Wali Kota Jakarta Utara Syamsudin Lologau.
ADVERTISEMENT
Dalam proses pembangunannya, Jakpro bermitra dengan Fortum yaitu perusahaan dari Finlandia. ITF diprediksi mampu mereduksi volume sampah 80 persen sampai 90 persen untuk menghasilkan energi listrik sebesar 35 megawatt per jam. Pembangunan ITF Sunter didukung dengan adanya Pergub Nomor 33 Tahun 2018 tentang penugasan lanjutan kepada Jakpro.