Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Siapa pun yang terpilih menjadi jemaah haji 2020 akan terkejut karena gembira dan seolah tak percaya mendapatkan keberuntungan tersebut.
ADVERTISEMENT
Penyebabnya, kuota haji 2020 sangat terbatas dan hanya diperuntukkan bagi mereka yang menetap di Arab Saudi, menyusul mewabahnya virus corona.
Salah satu yang beruntung menunaikan haji tahun ini adalah Fawziya Mohamed (38). Dia tidak percaya ketika mendapat telepon dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi yang menginformasikan bahwa dia adalah salah satu jemaah haji terpilih tahun ini.
“Ini adalah pertama kalinya saya menunaikan ibadah haji. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur karena saya tidak berpikir saya akan mendapat kesempatan sekali seumur hidup ini,” ungkap ekspatriat dari Malaysia ini seperti dikutip dari situs Kementerian Haji Arab Saudi, Selasa (28/7).
Belum pernah Fawzya merasakan rasa bersyukur seperti saat ini. Dia juga menganggap terpilihnya dia berhaji tahun ini sebagai hadiah ulang tahunnya yang jatuh pada 28 Juli.
ADVERTISEMENT
Ekspatriat lainnya yang beruntung terpilih menjadi jemaah haji 2020 adalah Abdullah Al-Kathiri dari Uni Emirat Arab. “Ini perasaan yang tak terlukiskan terutama karena ini adalah perjalanan haji pertama saya,” ujarnya.
Haji 2020 Diseleksi Secara Elektronis
Jemaah haji 2020 terdiri dari komposisi 30 persen warga Arab Saudi yang ditunjuk Kemendagri Saudi. Mereka dari unsur medis dan tenaga keamanan yang selama bertugas pernah terpapar corona dan sekarang sudah sembuh.
Sedangkan 70 persen merupakan ekspatriat yang tinggal di Arab Saudi. Mereka mengirimkan aplikasi ke website haji awal bulan ini dengan melampirkan persyaratan yang diperlukan.
Syarat itu antara lain berusia 20-50 tahun, sehat, dan belum pernah naik haji.
Jumlah pendaftar mencapai 1,5 juta, tapi yang terpilih hanya sedikit.
Pihak Kementerian Haji memastikan pemilihan jemaah dari ekspatriat itu tidak ada campur tangan manusia karena dilakukan secara elektronis.
ADVERTISEMENT
Ekspatriat yang terpilih tersebut berasal dari 160 negara.
Jumlah jemaah haji 2020 berkisar 1.000 hingga 10.000 orang, bandingkan dengan jemaah haji 2019 yang mencapai 2,5 juta.
Jemaah haji 2020 tidak perlu mengeluarkan biaya karena semuanya ditanggung oleh Kepresidenan Dua Masjid Suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi).
Saat ini jemaah ekspatriat sedang menjalani isolasi kesehatan selama 4 hari di hotel berbintang di Makkah. Sebelumnya, mereka telah menjalani isolasi di rumah selama 7 hari.
Mereka akan mulai melaksanakan ritual haji pada Rabu, 29 Juli hingga 2 Agustus 2020.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: