Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
FBI menembak mati pria Utah yang mengancam akan membunuh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Tindakan itu dilakukan beberapa jam sebelum Biden mendarat di Utah pada Rabu (9/8).
ADVERTISEMENT
Dalam keterangannya FBI mengungkap, baku tembak agennya melawan Craig Deleeuw Robertson terjadi di Provo, Salt Lake City. Saat itu agen FBI menyambangi rumah Robertson untuk menyerahkan surat penangkapan terkait kasus pengancaman terhadap Biden.
Ketika agen FBI tiba di rumah Robertson, ia sedang membawa senjata. Keterangan itu disampaikan oleh dua orang penegak hukum kepada Associated Press.
Sampai sekarang FBI belum mengeluarkan detail mengenai terbunuhnya Robertson.
Sebelum terbunuh, tepatnya pada awal pekan ini Robertson menggugah status di sosial media mengenai rencana Biden datang ke Utah. Dia mengatakan, itu adalah kesempatannya 'membersihkan senjata yang sudah berdebu'.
Sedangkan pada 2022 lalu Robertson mengancam akan menghabisi Joe Biden dan Kamala Harris.
"Ini adalah waktu tepat untuk membunuh presiden atau orang kedua. Pertama Joe lalu Kamala (Harris)," kata Robertson dalam unggahan facebook pada 2022 lalu, seperti dikutip dari Associated Press.
ADVERTISEMENT
Robertson pernah pula mengunggah ancaman terhadap beberapa tokoh publik. Robertson mendeskripsikan diri sebagai pendukung Donald Trump.
Menurut aparat berwenang di AS, selain ancaman terhadap Biden, Robertson turut mengancam Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg, Jaksa Agung AS Merrick Garland dan Jaksa New York Letitia James.