Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
FDA AS Izinkan Booster Vaksin Pfizer untuk Anak 12-15 Tahun
4 Januari 2022 1:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dalam upaya melawan varian Omicron , Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memberikan izin penggunaan vaksin Pfizer untuk dosis ketiga (booster ) bagi anak usia 12-15 tahun.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (3/1), FDA mengumumkan keputusan ini diambil mengingat banyak sekolah di AS yang akan segera dibuka bersamaan dengan tingginya penularan varian Omicron.
“Berdasarkan penilaian FDA dari data yang saat ini tersedia, dosis booster dari vaksin yang telah disetujui dapat membantu memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap varian Delta dan Omicron,” ujar Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA, Peter Marks, dikutip dari Reuters.
FDA juga mengizinkan dosis booster untuk anak usia 5-11 tahun yang memiliki gangguan pada sistem imun mereka.
Mereka pun merekomendasikan penyuntikan dosis ketiga itu pada 5 bulan setelah vaksinasi dosis kedua.
FDA mengatakan, dalam mengambil keputusan ini, mereka meninjau data dari Israel. Termasuk di dalamnya data dari 6.300 individu usia 12-15 tahun yang menerima booster vaksin Pfizer setidaknya 5 bulan setelah suntikan dosis kedua.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, tidak ada laporan terbaru dari kasus peradangan jantung pada individu tersebut.
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), dua dosis vaksin mRNA (Pfizer dan Moderna) hanya 35% efektif terhadap varian Omicron. Sedangkan dengan dosis booster, efikasinya meningkat jadi 75% terhadap Omicron.
Kesimpulan tersebut, menurut CDC, diambil berdasarkan dari data di Afrika Selatan dan Inggris.
CDC diperkirakan akan membahas soal perizinan dari FDA ini pada pekan ini, menurut media New York Times. CDC masih belum memberikan komentar.
Ahli di Institut Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, Amesh Adalja, kurang setuju dengan pemberian dosis booster untuk masyarakat umum kebanyakan.
Menurut Adalja, dua dosis vaksin COVID-19 sudah cukup efektif dalam mencegah perawatan rumah sakit dan kematian, kecuali pada lansia.
ADVERTISEMENT
“Ketika saya bekerja di rumah sakit, saya tidak melihat pasien dirawat karena kekurangan booster. Saya melihat pasien dirawat karena mereka kekurangan vaksin dosis pertama dan kedua,” tegasnya.
Pada Senin (3/1), kasus baru corona di AS bertambah sebanyak 185.1221 infeksi dan 162 kematian. Dengan penambahan ini, kasus kumulatif mencapai 56.142.175 infeksi dan 847.408 kematian.