Ferdinand Mundur dari Demokrat karena Beda Sikap soal Omnibus Law hingga Corona

12 Oktober 2020 14:02 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imelda dan Ferdinand saat konferensi pers Partai Demokrat terkait kasus Andi Arief di DPP Demokrat, pada Senin (4/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Imelda dan Ferdinand saat konferensi pers Partai Demokrat terkait kasus Andi Arief di DPP Demokrat, pada Senin (4/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Ferdinand Hutahaean telah resmi mundur dari Partai Demokrat. Surat pengunduran dirinya pun telah diserahkan kepada DPP Partai Demokrat, Senin (12/10) pagi.
ADVERTISEMENT
Kepada kumparan, Ferdinand menjelaskan alasannya keluar dari partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut. Ia mengaku sudah merasakan berbeda sikap politik dengan Partai Demokrat dalam sejumlah isu penting seperti tenaga kerja asing, Omnibus Law UU Cipta Kerja hingga penanganan COVID-19.
"Perbedaan prinsip dan cara pandang terhadap beberapa isu nasional. Saya anggap kawan-kawan di DPP ini salah analisa dan salah resep untuk melihat satu permasalahan. Dan, kedua adalah saya mencontoh isu TKA sampai BBM, penanganan COVID-19 dan kemarin puncaknya Omnibus Law," kata Ferdinand, Senin (12/10).
Ia mencontohkan beda pendapat soal COVID-19 dengan Partai Demokrat. Ferdinand mengaku tak setuju dengan kebijakan lockdown dan menilai kebijakan pemerintah tepat untuk menerapkan PSBB.
ADVERTISEMENT
Hal itu berbeda sikap politik Partai Demokrat yang menggaungkan lockdown.
Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan) berjalan memasuki ruangan saat pembukaan Kongres V Partai Demokrat di Jakarta. Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
"Di mana partai berbicara tentang lockdown dan kalau saya sendiri tidak setuju lockdown karena bagi saya negara kita tak akan mampu membiayai wilayah sebesar ini kalau lockdown. Menurut saya langkah pemerintah sudah tepat melakukan langkah PSBB di mana kita menyelamatkan nyawa dan ekonomi bersamaan supaya bangsa ini tak bangkrut," ujarnya.
Contoh lain adalah terkait Omnibus law. Ferdinand mengaku tak setuju dengan sikap Partai Demokrat yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
"Kemarin soal Omnibus Law partai menyatakan bahwa ini liberalistis, kapitalis dan tidak Pancasilais. Tapi justru menurut saya UU ini rohnya Pancasila dan tujuannya mewujudkan cita cita kemerdekaan masyarakat, adil, makmur, sejahtera," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Ferdinand Hutahaean mundur dari Demokrat yang telah membesarkan namanya. Dengan keluar dari Demokrat, Ferdinand mengaku akan lebih bebas menyuarakan pendapat mengenai berbagai isu yang terjadi saat ini.
"Perbedaan itu yang membuat saya harus pergi karena saya di dalam partai tidak mungkin terus-terusan berbeda, kan enggak elok," jelasnya.
"Di mana pemahaman yang saya yakini hanya untuk negara dan bangsa tidak untuk elektoral dan elektabilitas saja. Jadi perbedaan harus saya akhiri di internal. Harus mengundurkan diri," pungkas Ferdinand Hutahaean.