Ferdinand: Saya Sedang Dialog dengan Pikiran Digoda Setan, Bahaya Kalau Dipidana

9 Januari 2022 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean  Foto: Dwi Herlambang Ade Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean Foto: Dwi Herlambang Ade Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Ferdinand Hutahaean menepis kasus dugaan ujaran kebencian atau SARA yang dilaporkan KNPI ke Bareskrim, Rabu (5/1). Polisi sudah menaikkan kasus tersebut jadi penyidikan.
ADVERTISEMENT
Ferdinand mengatakan, cuitan tersebut merupakan bentuk dialognya dengan pikirannya tentang pemahamannya terkait Allah sehingga tidak tepat masuk dan diproses secara pidana.
“Ketika saya menegaskan iman saya punya Allah yang kuat. Kalau pun ada makna lain di luar itu, ya itu di luar keilmuan saya. Saya menyampaikan apa yang saya pahami. Saya sedang berdialog dengan pikiran saya yang digoda setan,” kata Ferdinand lewat keterangannya, Minggu (9/1).
Menurutnya, ada kesalahpahaman memaknai cuitan tersebut yang berakhir dengan pelaporan dirinya. Dia menegaskan tak sedang membenturkan kelompok tertentu.
“Ada mispersepsi yang timbul di tengah publik bahwa Ferdinand itu Kristen menghina Islam. Padahal saya tidak demikian. Enggak ada urusan keyakinan saya dengan Kristen sebetulnya,” ujar Ferdinand.
ADVERTISEMENT
Ferdinand menyebut, kegaduhan yang muncul saat ini berasal dari orang-orang yang melaporkannya ke kepolisian. Dia pun mendorong pelapornya agar segera ditangkap.
“Tapi pelaporlah yang membawa-bawa ini menjadi masalah Kristen dengan Islam, bukan saya. Harusnya pelapor itulah yang ditangkap karena dia membuat gaduh,” tandasnya.
Berikut pernyataan lengkap Ferdinand:
Sehingga tidak menjadi masalah seperti sekarang. seharusnya saya apa yang saya sampaikan tidak menjadi masalah karena kita seharunya sebagai muslim bangga dong kita Allah yang kuat mengapa saya dituduh menista. Ketika saya menegaskan iman saya punya Allah yang kuat. Kalau pun ada makna lain di luar itu, ya itu di luar keilmuan saya. Saya menyampaikan apa yang saya pahami. Saya sedang berdialog dengan pikiran saya yang digoda setan. Kalau kemudian itu di pidana, bahaya bangsa ini. Ribut bangsa ini, kacau kalau begini caranya. Ada mispersepsi yang timbul di tengah publik bahwa Ferdinand itu Kristen menghina Islam. Padahal saya tidak demikian. Gak ada urusan keyakinan saya dengan Kristen sebetulnya. Tapi pelaporlah yang membawa bawa ini menjadi masalah Kristen dengan Islam, bukan saya. Harusnya pelapor itulah yang ditangkap karena dia membuat gaduh.
ADVERTISEMENT