Filipina Gelar Pilpres, Anak Eks Diktator Ferdinand Marcos Diprediksi Menang

9 Mei 2022 10:13 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kandidat presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr., putra mendiang diktator Ferdinand Marcos, menyampaikan pidato selama kampanye di Lipa, provinsi Batangas, Filipina, Rabu (20/4/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kandidat presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr., putra mendiang diktator Ferdinand Marcos, menyampaikan pidato selama kampanye di Lipa, provinsi Batangas, Filipina, Rabu (20/4/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Filipina akan menggelar pemilihan presiden pada Senin (9/5/2022). Dalam pemilu tersebut, Ferdinand Marcos Jr. akan bertarung dengan Wakil Presiden Leni Robredo.
ADVERTISEMENT
Tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 6 pagi waktu setempat. Para pemilik suara lalu berkesempatan menentukan pilihan hingga pukul 7 malam.
Penghitungan suara tidak resmi dapat mengindikasikan pemenangnya dalam beberapa jam.
Seorang warga memberikan suaranya di tempat pemungutan suara (TPS) selama pemilihan nasional di Manila, Filipina pada Senin (9/5/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Akrab dikenal sebagai 'Bongbong', Marcos Jr. terus memimpin jajak pendapat. Dia telah menduduki puncak setiap jajak pendapat tahun ini.
Dengan demikian, Robredo membutuhkan lonjakan suara bila ingin melampaui persentase Marcos Jr. Jumlah pemilih yang rendah juga dapat membantu Marcos Jr memenangkan kursi kepresidenan.
Marcos Jr. merupakan mantan senator dan anggota kongres. Dia adalah putra seorang diktator yang sempat memerintah selama 20 tahun, Ferdinand Marcos.
Para pengunjuk rasa menggunakan poster di kepala selama demonstrasi untuk memperingati 36 tahun gerakan Kekuatan Rakyat yang menggulingkan mendiang diktator Filipina Ferdinand Marcos di Manila, Jumat (25/2/2022). Foto: Ted ALJIBE / AFP
Keluarga Marcos digulingkan dalam pemberontakan 'People Power' pada 36 tahun silam. Mereka jatuh ke dalam pengasingan dengan nama yang tercoreng.
ADVERTISEMENT
Keluarga Marcos Jr. kembali dari pengasingan pada 1990-an. Sejak itu, mereka memupuk kekuatan politik di Filipina.
Klan Marcos juga mempertahankan pengaruh dengan kekayaan mendalam dan koneksi meluas. Kini, mereka menilik secercah harapan lain untuk kembali ke tampuk kekuasaan.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte Foto: AFP/Ted Aljibe
Marcos Jr. tidak menunjukkan kebijakan nyata selama kampanye. Dia hanya diharapkan akan melanjutkan pendekatan presiden pertahana, Rodrigo Duterte. Sekitar 65 juta pemilik suara akan memutuskan penggantinya usai berkuasa selama enam tahun.
Duterte mengusung pendekatan yang kejam, tetapi terbukti populer. Sikap tersebut telah mengkonsolidasikan kekuasaannya dengan cepat.
Marcos Jr. pun menjerat dukungan dengan cepat pula. Generasi muda yang lahir usai revolusi 1986 telah menjadi pengikut kultusnya.
Warga Filipina memberikan suaranya di tempat pemungutan suara (TPS) selama pemilihan nasional di Manila, Filipina pada Senin (9/5/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Pria berusia 64 tahun meluncurkan kampanye di media sosial secara besar-besaran. Dia menjunjung nada revisionisme historis demi menarik dukungan.
ADVERTISEMENT
Tetapi, Marcos Jr. menghadapi ancaman berkat bayang-bayang mediang ayahnya. Dia didera narasi kronisme dan kebrutalan di bawah darurat militer sang ayah.
Namun, para influencer media sosial setia melindungi Marcos Jr. Mereka menyebut narasi-narasi itu sebagai kebohongan yang dijajakan oposisi.
Ferdinand Marcos Jr. Foto: Ted ALJIBE / AFP
Pendukungnya dituduh menyajikan versi sejarah yang berbeda. Di sisi lain, Marcos Jr. membantah telah menjalankan kampanye disinformasi.
Marcos Jr. lantas sukses menghindari perdebatan dan terus menggelar pidato. Teranyar, ratusan ribu pendukungnya berkumpul di Manila pada Sabtu (7/5/2022).
Dia berkampanye dengan pesan optimisme dan persatuan. Kepada massa, dia meneriakkan impian atas 'kemenangan persatuan'.
Warga Filipina melihat daftar nama sebelum memberikan suara di tempat pemungutan suara (TPS) selama pemilihan nasional di Manila, Filipina pada Senin (9/5/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Seruan itu mungkin akan terwujud dalam pekan ini. Sebab, dia menggandeng Sara Duterte Carpio sebagai pasangan dalam pemilu.
Carpio merupakan putri presiden pertahana. Maka dari itu, Duterte mungkin akan memberikan dukungannya kepada Marcos Jr. Hingga kini, dia tidak mendukung salah satu calon.
ADVERTISEMENT
Pemungutan suara itu akan memberikan kesempatan lain bagi Marcos Jr. Dia dapat membalas kekalahannya dari Robredo dalam pemilihan wapres pada 2016. Saat itu, Roberdo cuma menang tipis dari Marcos Jr yaitu sebanyak 600 ribu suara.
Wakil Presiden Filipina dan calon presiden Leni Robredo berpose saat rapat umum "Miting de Avance" di Makati City, Metro Manila, Filipina, pada Sabtu (7/5/2022). Foto: Lisa Marie David/REUTERS
Robredo merupakan mantan pengacara hak asasi manusia. Wanita berusia 57 tahun itu merupakan seorang liberal.
Selama kampanye, dia telah berjanji akan meningkatkan kualitas pendidikan. Robredo juga kerap menyinggung kesejahteraan. Dia berniat memerangi kemiskinan dan meningkatkan persaingan pasar bila terpilih.
"Adalah hak kita untuk memiliki masa depan yang bermartabat dan adalah tugas kita untuk memperjuangkannya," tegas Robredo dalam kampanye terakhirnya.
***
Ikuti program Master Class, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar Sekarang DI LINK INI.
ADVERTISEMENT