Firli Dituding Lindungi PDIP di Kasus Harun Masiku, Panda: Blok Medan Gimana?

10 Januari 2025 19:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Firli Bahuri usai diperiksa di Bareskrim Polri, Jumat (19/1/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Firli Bahuri usai diperiksa di Bareskrim Polri, Jumat (19/1/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan penyidik KPK, Ronald Paul Sinyal, menyebut ada perintangan penyidikan yang dilakukan oleh eks ketua KPK, Firli Bahuri, dalam kasus Harun Masiku. Ia menyebut PDIP dicegah agar tidak digeledah.
ADVERTISEMENT
Menanggapi pernyataan itu, politikus PDIP, Panda Nababan, balik bertanya ke KPK.
“Tanya dulu sama KPK, Blok Medan gimana? Diperiksa enggak? Itu dong,” ujarnya di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta pada Jumat (10/1).
Menurutnya, pernyataan mantan penyidik KPK itu tak perlu dibesar-besarkan.
“Udah, nggak perlu dibesar-besarkan lah itu,” ucapnya.
Adapun tudingan itu Ronald sampaikan usai ia diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan perintangan penyidikan yang menjerat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.
"Saya sampaikan memang ada perintangan dari Firli Bahuri itu sendiri," kata Ronald usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (8/1).
Hal tersebut pun, menurut Ronald, telah disampaikannya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
ADVERTISEMENT
Salah satu perintangan yang dilakukan Firli, lanjutnya, adalah terkait rencana penggeledahan di Kantor DPP PDIP. Firli sempat tak menyetujui kegiatan penggeledahan itu.
"Setiap kali saya melakukan penggeledahan atau pemeriksaan atau juga sempat viral dulu mau melakukan penggeledahan kantor DPP (PDIP) itu selalu disebut jangan dulu, sedang panas dan sebagainya. Itu yang terjadi di masa pimpinan sebelumnya," ujar dia.
Wali Kota Medan Bobby Nasution menjawab pertanyaan wartawan soal dipecat PDIP. Foto: Tri Vosa/kumparan
Blok Medan
Nama Wali Kota Medan, Bobby Nasution disebut dalam sidang kasus dugaan korupsi eks Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba.
Saat itu, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Maluku Utara, Suryanto Andili, menyampaikan kesaksiannya di persidangan di PN Ternate pada Rabu (31/7). Suryanto menyebut nama Bobby dengan istilah ‘Blok Medan’.
ADVERTISEMENT
Istilah itu diduga berhubungan dengan pengurusan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Maluku Utara.
Suryanto dalam sidang disebut dan diduga telah ikut dalam pertemuan di Medan, bersama Muhaimin Syarif, Nazla Kaduba, Olivia Bachmid, dan menantu Abdul Gani.
Namun, Suryanto mengaku kedatangan mereka hanya bersilaturahmi dengan salah satu pelaku usaha.
Suryanto juga mengatakan Abdul Gani sering menyebut 'Blok Medan' saat mengurus izin pertambangan di Malut. Menurut Suryanto 'Blok Medan' itu mengacu pada sosok Bobby Nasution.
Salah satu JPU KPK, Andi Lesmana, ketika dikonfirmasi hal tersebut mengatakan informasi soal 'Blok Medan' itu akan menjadi masukan bagi penyidik.
“Informasi tentang Group Medan, akan menjadi masukan untuk penyidik. Tentunya nanti kita lihat perkembangan penyidikan itu seperti apa,” kata Andi, Kamis (1/8).
ADVERTISEMENT
Respons Bobby
Bobby pun sudah merespons perihal namanya disebut di Blok Medan.
Sebab, sewaktu debat Bobby sempat 'diserang' oleh Edy Rahmayadi perihal Blok Medan. Bobby pun menjawab lantang.
Bobby bilang, ia enggan bicara panjang lebar di arena debat. Sebab, belum ada laporan.
"Kalau mau pernyataan saya di depan sini, Bapak laporkan dulu. Setelah dilaporkan, ada yang kami lakukan mangkir dari situ, baru kami disuruh pernyataan di masyarakat," kata Bobby di Santika Dyandra Hotel, Medan, Rabu (6/11/2024).
"Kalau Bapak belum laporkan, bapak bilang baca di media, isu-isu Bapak bilang, Bapak gak mau curiga, Bapak bilang, laporkan pak, laporkan. Itu yang harus bapak lakukan," tutup Bobby.