Formappi: Kursi Baru Buat DPR Tak Nyaman, Artinya Pengadaan Bermasalah

23 Maret 2022 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peneliti Formappi Lucius Karus di diskusi 'Nasib Murung Bangsa atas Kebijakan RUU KPK dan RKUHP' di Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (22/9/291). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peneliti Formappi Lucius Karus di diskusi 'Nasib Murung Bangsa atas Kebijakan RUU KPK dan RKUHP' di Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (22/9/291). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Peneliti Formappi Lucius Karus mengaku heran mengapa kursi baru di ruang rapat DPR justru dikeluhkan anggota Komisi IX Saleh Daulay. Menurut dia, ini menunjukkan pengadaan kursi baru di DPR dilakukan tanpa berkonsultasi dengan anggota dan bermasalah.
ADVERTISEMENT
"Mengapa ya kursi baru bukannya bikin anggota DPR semringah? Kursi baru kok diprotes? Dengan prosedur pengadaan yang biasanya melalui tender, sulit rasanya mendapatkan fasilitas kursi yang jelek untuk anggota DPR," kata Lucius, Rabu (23/3).
"Pada saat tender, kan harusnya sudah jelas standar kursi serta kualitas yang diinginkan oleh DPR. Jika dikeluhkan karena kursi yang tidak nyaman, artinya proses perencanaan hingga pengadaan barang mungkin saja bermasalah," imbuh dia.
Meski begitu, Lucius menilai perlu dipastikan apakah kursi baru tersebut memang tidak nyaman. Sebab, jika hanya tak sesuai selera pribadi, hal ini tak pantas dipersoalkan.
Kursi baru di ruang rapat Komisi IX DPR. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Sangat mungkin tabiat anggota yang manja membuatnya menuntut fasilitas kursi yang benar-benar empuk dan nyaman. Kenyamanan kursi memang penting untuk mendukung kerja anggota khususnya ketika mengikuti rapat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Tetapi kalau ketidaknyamanan itu hanya karena selera tinggi atau sikap manja anggota, ya tentu saja keluhan kursi ini tak pantas didengar. Kalau DPR serius mempersoalkan kualitas kursi, maka seharusnya berlanjut pada upaya pengecekan atau investigasi proses pengadaan yang digawangi Sekjen DPR," pungkas dia.
Sebelumnya, Anggota Komisi Kesehatan (IX) DPR Fraksi PAN, Saleh Daulay, menuai sorotan usai mengkritik pengadaan kursi baru bagi Komisi IX. Saleh menilai, kursi tersebut tidak nyaman digunakan, dibanding kursi yang lama.
"Saya enggak nyaman kursi-kursi baru ini, membuat saya enggak nyaman sekali. Kalau boleh saya usul ganti yang lama aja deh," tutur Saleh dalam rapat Komisi IX DPR dengan Kemenkes RI, Selasa (22/3).