Formappi Minta DPR Setop Cat Dome Gedung Nusantara: Peka Manfaatkan Anggaran

17 Mei 2022 15:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi), Lucius Karus. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi), Lucius Karus. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
DPR berencana mengecat dome Gedung Nusantara dengan anggaran Rp 4,5 miliar dari APBN. Rencana ini mendapat kritik dari Peneliti Formappi Lucius Karus.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, pengecatan Gedung Nusantara dengan biaya hingga Rp 4,5 miliar adalah pemborosan anggaran. Apalagi, anggaran negara mestinya lebih banyak difokuskan untuk hal-hal lebih penting seperti penanganan pandemi, pencegahan wabah PMK, dan membantu perekonomian pasca pandemi COVID-19.
"DPR mestinya paling punya kepentingan dengan urusan pemanfaatan anggaran untuk hal yang lebih mendesak. Ketika dari DPR yang terdengar justru adalah rencana-rencana proyek di lingkungan DPR dan untuk kepentingan anggota DPR sendiri, maka terlihat ironisnya predikat DPR sebagai perwakilan rakyat dengan kesibukan mereka yang justru terkait dengan diri sendiri saja," kata Lucius saat dihubungi, Selasa (17/5).
Lucius menegaskan, DPR harus peka dalam memanfaatkan anggaran negara. DPR diminta untuk memperhatikan kebutuhan masyarakat daripada kebutuhan sendiri.
ADVERTISEMENT
"Kepekaan memanfaatkan anggaran itu penting bagi DPR. Jadi jangan karena ada alokasi anggaran, terus maunya dipakai semua, padahal ada kondisi lain terkait rakyat yang lebih memerlukan bantuan anggaran dari negara. Sebagai lembaga tinggi, sensitivitas itu penting karena DPR akan selalu jadi sorotan publik," tegasnya.
Lucius menegaskan DPR sebagai wakil rakyat harus memperlihatkan empati di saat rakyat memang membutuhkan. Menurut dia, proyek tidak penting seperti mengecat gedung dan pengadaan gorden untuk rumah dinas akan menjauhkan DPR dari rakyat.
"Maka di samping karena proyek cat gedung itu memang tak penting-penting banget, juga karena dengan melanjutkan proyek yang tidak penting seperti itu DPR akan terlihat makin menjauh dari rakyat," ujarnya.
Lucius meminta DPR mengevaluasi rencana pengecetan dome Gedung Nusantara hingga pengadaan gorden untuk rumah dinas. Sebab, jika tidak ditunda atau dihentikan, maka akan berdampak pada citra dan kehormatan DPR di mata publik.
Ilustrasi Gedung DPR RI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Untuk itu saya kita bukan hanya proyek cat saja, proyek-proyek lain seperti gorden, pengaspalan jalan, dan lain-lain harus dievaluasi untuk selanjutnya ditunda atau dihentikan. Jangan sampai DPR semakin tidak dipercaya publik hanya karena ulah pihak penyelenggara proyek yang hanya peduli pada penyerapan anggaran tanpa memikirkan urgensi dan dampak proyek-proyek itu pada citra dan kehormatan DPR," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, DPR menganggarkan Rp 4,5 miliar untuk pengecatan dome Gedung Nusantara. Dikutip dari situs LPSE DPR, anggaran tersebut berasal dari APBN 2022.
Tahapan tender saat ini memasuki pengumuman pascakualifikasi yang akan berakhir pada 19 Mei mendatang. Peserta tender tercatat ada 19 peserta. Belum diketahui siapa saja 19 perusahaan peserta tender.
Jika semua tahapan lancar, maka tender akan diumumkan pada 30 Mei mendatang dan penandatanganan kontrak akan dilakukan pada 8 Juni.