Foto: Anak-anak di Yaman Kembali di Landa Kelaparan dan Gizi Buruk

23 Juli 2020 6:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang dokter menimbang anak laki-laki malnutrisi, Hassan Merzam Muhammad, di sebuah rumah sakit di distrik Aslam provinsi Hajjah, Yaman. Foto: Eissa Alragehi/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang dokter menimbang anak laki-laki malnutrisi, Hassan Merzam Muhammad, di sebuah rumah sakit di distrik Aslam provinsi Hajjah, Yaman. Foto: Eissa Alragehi/REUTERS
ADVERTISEMENT
Memilki bobot 9 kg di usia sepuluh tahun, Hassan Merzam, merupakan salah satu dari ratusan ribu anak-anak Yaman yang mengalami malnutrisi alias gizi buruk. Hassan sudah tidak bisa lagi berjalan seperti anak-anak umum di usianya.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, kekhawatiran kelaparan di Yaman kembali muncul. Pembatasan yang diberlakukan di negara tersebut akibat virus corona membuat pemasukan masyarakat berkurang serta kekurangan dana yang signifikan dari respons bantuan tahun ini.
Kondisi ini memperparah situasi kelaparan yang sudah terjadi setelah lima tahun perang.
Seorang dokter memeriksa kondisi anak laki-laki malnutrisi, Hassan Merzam Muhammad, di sebuah rumah sakit di distrik Aslam provinsi Hajjah, Yaman. Foto: Eissa Alragehi/REUTERS
Meski tekanan ekonomi dan kesehatan meningkat di Yaman, respons bantuan terbesar di dunia menurun karena pendanaan yang tidak mencukupi.
UNICEF menyebut jumlah balita yang kekurangan gizi bisa meningkat 20% menjadi 2,4 juta pada akhir tahun karena kekurangan dana.
Sebuah koalisi yang dipimpin Saudi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 untuk mengembalikan pemerintah Yaman yang digulingkan dari kekuasaan di Ibu Kota Sana'a oleh Houthi yang berpihak Iran. Maka dari itu, sebanyak 80 persen dari populasi bergantung pada bantuan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Menurut analisis Klasifikasi Fase Keamanan Terpadu (IPC) di AS, 40 persen wilayah Yaman selatan akan menghadapi tingkat kerawanan pangan akut yang tinggi pada Juli-Desember atau naik dari 25 persen pada Februari-April.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.)