Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Sejumlah perwakilan negara mengikuti negosiasi perjanjian global untuk memerangi polusi plastik , di kantor pusat UNESCO, Paris, Francis, pada Senin (29/5).
ADVERTISEMENT
Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak negara-negara yang berpartisipasi untuk mengakhiri model produksi yang "mengglobal dan tidak berkelanjutan", di mana negara-negara kaya mengekspor sampah plastik ke negara-negara miskin, dikutip AFP.
"Polusi plastik adalah bom waktu dan pada saat yang sama sudah menjadi momok hari ini," katanya dalam pesan video. Bahan-bahan tersebut, menurut Macron berpotensi meningkatkan pemanasan global serta mengancam keanekaragaman hayati dan kesehatan manusia.
Prioritas negosiasi pertama-tama harus mengurangi produksi plastik dan melarang sesegera mungkin produk yang paling mencemari, seperti plastik sekali pakai. Taruhannya tinggi, mengingat produksi plastik tahunan meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 20 tahun menjadi 460 juta ton, dan diprediksi melonjak tiga kali lipat dalam empat dekade mendatang.
ADVERTISEMENT
Dua pertiga dari plastik-plastik ini dibuang setelah digunakan sekali atau beberapa kali, dan berakhir sebagai limbah. Kurang dari 10 persen didaur ulang, sementara lebih dari seperlima dibuang atau dibakar.