Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Sejumlah bendera putih-merah-putih lambang oposisi dikibarkan oleh para demonstran pada aksi protes terhadap hasil pemilihan presiden di Belarusia .
ADVERTISEMENT
Bendera tersebut digunakan sebagai lambang oposisi terhadap Presiden Alexander Lukashenko.
Pada pemilu yang digelar pada Minggu (9/8) lalu, Lukashenko berhasil menang 80 persen suara. Kemenangan itu tidak diakui kelompok oposisi. Mereka menuding penguasa Belarusia sejak merdeka pada 1994 itu melakukan kecurangan.
Bahkan sampai Selasa (11/8) demo yang diikuti ribuan orang masih digelar di ibu kota Minsk. Demo tersebut berujung ricuh, polisi sampai melepaskan peluru karet untuk membubarkan massa. Kericuhan itu telah menelan seorang korban jiwa.
Hasil pemilu Belarusia menimbulkan reaksi negatif negara-negara Barat. Para pemimpin Uni Eropa pada Rabu(19/8), menunjukkan dukungan untuk orang-orang yang melakukan protes di Belarusia.
Dilansir AP, pada telekonferensi darurat, mereka menggarisbawahi keprihatinan mereka tentang pemilihan presiden yang diperebutkan dan meningkatkan tekanan pada pejabat terkait dengan tindakan keras keamanan yang mengikutinya.
ADVERTISEMENT
UE percaya bahwa hasil jajak pendapat 9 Agustus, yang memberikan Presiden Alexander Lukashenko masa jabatan keenamnya dengan 80 persen suara, "telah dipalsukan," dan blok 27 negara itu sedang mempersiapkan daftar pejabat Belarusia yang mungkin masuk daftar hitam dari Eropa atas peran mereka.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .)