Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Suasana negara Bolivia pasca mundurnya Presiden, Evo Morales, pada Minggu (10/11) semakin mencekam. Pasalnya, pada Jumat (15/11) terjadi bentrokan antara pendukung Evo Morales dengan aparat keamanan.
ADVERTISEMENT
Saat itu, ribuan pendukung Morales yang membawa bendera Wiphala --bendera dengan lambang persegi, bendera yang mewakili penduduk asli Andes dari Bolivia, Peru, Ekuador, Argentina, Chile, dan Kolombia-- menentang Presiden sementara Bolivia, Jeanina Anez, di pusat kota Cochambamba.
Ketika demo berlangsung, ribuan orang pendukung Morales lainnya mencoba ikut serta dalam demo tersebut. Polisi pun coba menghalangi mereka melintas jembatan menuju pusat Kota Cochabamba.
Tindakan polisi saat menghalangi ribuan demonstran itu berujung bentrok.
Sebanyak lima orang pendukung Evo Morales, terbunuh saat insiden tersebut. Namun, data kelompok independen dan media lokal setempat menunjukkan bentrokan telah menelan 10 korban jiwa warga sipil yang seluruhnya merupakan petani koka.
Selain itu, delapan pengunjuk rasa terluka dan 100 orang pengunjuk rasa ditahan.
ADVERTISEMENT
Total, sepanjang pekan ini, sudah 15 pengunjuk rasa yang tewas. Sedangkan lebih 400 lainnya menderita luka.