Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Biksu berusia 69 tahun itu telah menciptakan perlindungan bagi ular mulai dari ular piton, ular berbisa, hingga ular kobra di biara Seikta Thukha TetOo di pinggiran Yangon, Myanmar .
Sejak memulai perlindungan lima tahun lalu, warga, instansi pemerintah, termasuk pemadam kebakaran, telah membawa ular hasil tangkapan dan memberikan kepada biksu Buddha Wilatha.
Begitu orang menangkap ular, kemungkinan besar mereka akan berusaha mencari pembeli," kata Wilatha.
Biksu Buddha Wilatha juga mengatakan, memiliki tempat perlindungan di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha. Orang dapat memperoleh 'pahala' dengan memberikan ular kepada seorang biksu daripada membunuh atau menjualnya.
Bergantung pada sumbangan sekitar USD 300 atau sekitar Rp 4,2 juta sebulan yang dibutuhkan untuk memberi makan ular, Wilatha hanya menyimpannya sampai dia merasa siap untuk kembali ke alam liar.
ADVERTISEMENT
Selama rilis baru-baru ini di Taman Nasional Hlawga, dia mengatakan senang melihat mereka merayap menuju kebebasan tetapi khawatir jika mereka ditangkap lagi.
"Mereka akan dijual ke pasar gelap jika ditangkap oleh orang jahat," katanya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.