Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sejumlah pekerja membawa tumpukan pecahan kaca yang akan didaur ulang menjadi kendi air tradisional ramping khas Lebanon. Pengerjaan dilakukan di sebuah pabrik di Kota Tripoli, Lebanon .
ADVERTISEMENT
Kaca-kaca tersebut dikumpulkan dari sisa ledakan di Pelabuhan Beirut yang terjadi pada 4 Agustus lalu. Ledakan hampir semua menghancurkan pintu kaca dan jendela di Beirut.
Relawan, kelompok non-pemerintah, dan pengusaha telah mencoba menyelamatkan setidaknya sebagian dari ton kaca yang berserakan di jalan.
"Di sini kami memiliki kaca dari ledakan Beirut ," kata Hammoud, Wakil Kepala di United Glass Production Company (Uniglass), saat beberapa orang memilah-milah gundukan pecahan di luar gedung.
Hammoud mengatakan antara 20 dan 22 ton kaca telah dibawa ke pabrik. Kaca-kaca tersebut akan dileburkan di dalam tungku yang terbakar pada suhu 900-1.200 derajat Celcius. Lelehan kaca akan dimasukkan ke dalam cetakan, ditiup, dan dibentuk menjadi kendi tradisional Lebanon.
ADVERTISEMENT
“Kami mengalihkan kaca agar tidak berakhir di TPA (tempat pembuangan akhir), kami memasok industri lokal kami dengan bahan baku gratis,” ujar Ziad Abichaker, CEO perusahaan teknik lingkungan Cedar Environmental, yang mempelopori daur ulang kaca.
Menurut dia, lebih dari 5.000 ton kaca hancur akibat ledakan tersebut. Dari pertengahan Agustus hingga 2 September, hampir 58 ton dikirim untuk didaur ulang di Uniglass dan Koub atau Golden Glass di Tripoli.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .)