Foto: Demo Anti Pemerintah di Lebanon Semakin Membara

20 Januari 2020 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap mengepul saat demonstran menggelar unjuk rasa anti pemerintah di Beirut, Lebanon. Foto: REUTERS / Mohamed Azakir
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul saat demonstran menggelar unjuk rasa anti pemerintah di Beirut, Lebanon. Foto: REUTERS / Mohamed Azakir
ADVERTISEMENT
Protes anti pemerintah di Beirut, Lebanon berujung bentrok. Demonstran dengan aparat keamanan setempat nampak saling serang.
ADVERTISEMENT
Aksi pada akhir pekan itu diikuti ribuan orang. Akibat bentrokan lebih dari 530 orang terluka.
Palang Merah Lebanon mengaku telah merawat 52 korban luka, 38 di antaranya terpaksa dibawa ke rumah sakit. Ini adalah korban terbanyak selama aksi protes yang dimulai sejak akhir Oktober 2019.
Pasukan keamanan Lebanon berdiri di belakang kawat berduri saat protes terhadap elit penguasa yang dituduh mengarahkan Lebanon menuju krisis ekonomi di Beirut. Foto: REUTERS/Mohamed Azakir
Demonstran anti pemerintah Lebanon terkena tembakan air saat unjuk rasa di Beirut, Lebanon. Foto: REUTERS / Mohamed Azakir
Demonstran yang mengikuti aksi protes melempari aparat kemanan dengan batu, petasan, atau kembang api. Tindakan tersebut dibalas aparat keamanan dengan tembakan air, peluru karet, hingga gas air mata.
Massa awalnya memprotes rencana pemerintah menerapkan pajak bagi pengguna WhatsApp. Pajak itu akan digunakan untuk memperbaiki lingkungan usai kebakaran hutan. Rencana itu ditolak masyarakat, dan mengatakan kebakaran hutan bisa dicegah jika pemerintah jika mampu mempersiapkannya.
Seorang demonstran melempar batu saat protes terhadap elit penguasa yang dituduh mengarahkan Lebanon menuju krisis ekonomi di Beirut. Foto: REUTERS/Mohamed Azakir
Kembang api ditembakkan kearah polisi saat protes terhadap elit penguasa yang dituduh mengarahkan Lebanon menuju krisis ekonomi di Beirut. Foto: REUTERS/Mohamed Azakir
Protes yang awalnya berlangsung damai berubah ricuh hingga memicu kemarahan masyarakat. Akibatnya, Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri pada 29 Oktober hingga nilai mata uang pound Lebanon anjlok 60 persen. Sistem perbankan terpuruk, warga dibatasi mengambil uang hanya sekitar USD 200 per bulan.
Seorang demonstran memegang bendera Lebanon saat unjuk rasa anti pemerintah di Beirut, Lebanon. Foto: REUTERS / Mohamed Azakir
Seorang polisi anti huru hara menendang tabung gas air mata saat unjuk rasa anti pemerintah di Beirut, Lebanon. Foto: REUTERS / Mohamed Azakir
Seorang demonstran dihantam meriam air selama protes terhadap elit penguasa yang dituduh mengarahkan Lebanon menuju krisis ekonomi di Beirut. Foto: REUTERS/Aziz Taher TPX IMAGES OF THE DAY
Petugas medis membawa demonstran yang terluka saat unjuk rasa di Beirut, Lebanon. Foto: REUTERS / Mohamed Azakir
ADVERTISEMENT