Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Protes anti pemerintah di Beirut, Lebanon berujung bentrok. Demonstran dengan aparat keamanan setempat nampak saling serang.
ADVERTISEMENT
Aksi pada akhir pekan itu diikuti ribuan orang. Akibat bentrokan lebih dari 530 orang terluka.
Palang Merah Lebanon mengaku telah merawat 52 korban luka, 38 di antaranya terpaksa dibawa ke rumah sakit. Ini adalah korban terbanyak selama aksi protes yang dimulai sejak akhir Oktober 2019.
Demonstran yang mengikuti aksi protes melempari aparat kemanan dengan batu, petasan, atau kembang api. Tindakan tersebut dibalas aparat keamanan dengan tembakan air, peluru karet, hingga gas air mata.
Massa awalnya memprotes rencana pemerintah menerapkan pajak bagi pengguna WhatsApp. Pajak itu akan digunakan untuk memperbaiki lingkungan usai kebakaran hutan. Rencana itu ditolak masyarakat, dan mengatakan kebakaran hutan bisa dicegah jika pemerintah jika mampu mempersiapkannya.
Protes yang awalnya berlangsung damai berubah ricuh hingga memicu kemarahan masyarakat. Akibatnya, Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri pada 29 Oktober hingga nilai mata uang pound Lebanon anjlok 60 persen. Sistem perbankan terpuruk, warga dibatasi mengambil uang hanya sekitar USD 200 per bulan.
ADVERTISEMENT
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini