Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Di balik pintu baja, ada salah satu sel tampak penuh sesak menahan puluhan tawanan bertubuh kurus dan mengenakan seragam oranye khas untuk seorang narapidana.
ADVERTISEMENT
Puluhan tawanan yang berada di dalam satu sel itu ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah. Mereka merupakan tersangka kelompok teroris ISIS.
Dengan tikar dan kasur seadanya, mereka harus berbagi dengan puluhan rekan sesamanya. Sel tersebut juga menimbulkan bau yang menyengat. Para petugas pengamanan pun harus menutupi area pernapasannya dengan sebuah masker, untuk melindungi pernapasan dari bau tersebut.
Sebagian besar orang yang dijebloskan ke penjara merupakan orang yang kelaparan dan terluka saat mereka menyerahkan diri di medan perang. Hal itu yang menjadi masalah kesehatan mereka saat berada di dalam sel.
Sehari-hari, mereka menghabiskan waktunya di dalam sel dengan beribadah setiap 5 waktu.
Total terdapat sekitar 12.000 narapidana ISIS yang ditahan. Mereka berasal dari 50 negara, di antaranya seperti Suriah, Irak, Inggris, Prancis, dan Jerman.
ADVERTISEMENT
Di dalam sel, seorang tawanan bernama Mathan meminta untuk dipulangkan ke negara asalnya, Inggris.
"Saya ingin kembali ke Inggris," ujarnya.
Namun, kebanyakan negara asalnya tidak mau menerima mereka untuk kembali. Mereka takut jika para tahanan dipulangkan ke negara masing-masing, akan menimbulkan reaksi publik.
Kelompok ISIS dikenal melakukan kekerasan di wilayah yang pernah dikuasainya, seperti Irak dan Suriah. Mereka dituduh melakukan pembantaian, pemerkosaan, perbudakan, dan penyiksaan. Bahkan, sebagian besar perlakuan mereka dijadikan film untuk propaganda mereka.