Foto: Hamparan Ladang Bahan Baku Narkoba di Myanmar

6 Februari 2019 0:06 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
seorang petani yang bekerja di ladang opium ilegal di Hopong, Myanmar. Foto: AFP/Ye Aung THU
zoom-in-whitePerbesar
seorang petani yang bekerja di ladang opium ilegal di Hopong, Myanmar. Foto: AFP/Ye Aung THU
ADVERTISEMENT
Myanmar disebut sebagai ladang penghasil opium terbesar kedua di dunia, setelah Afghanistan. Opium merupakan getah bahan baku narkotika yang diperoleh dari buah candu yang belum matang.
ADVERTISEMENT
Seperti dilansir AFP, Ladang opium itu terlihat membentang melintasi padang rumput dan puncak-puncak pegunungan di Negara bagian Shan, Myanmar.
Hampir 90 persen dari semua ladang opium di Myanmar berada di Negara Bagian Shan atau wilayah-wilayah yang sedang dirundung konflik etnis.
Dalam tiga tahun terakhir, petani di Negara bagian Shan, Myamar, mengaku menanam opium jauh lebih menguntungkan dibandingkan hasil pertanian lainnya seperti kopi, jagung, dan kentang. Sebab dari satu kaleng getah opium, para petani bisa meraup USD 100 atau sekitar Rp. 1,4 juta.
Ladang opium ilegal di Hopong, Myanmar. Foto: AFP/Ye Aung THU
Ladang opium ilegal di Hopong, Myanmar. Foto: AFP/Ye Aung THU
seorang petani yang bekerja di ladang opium ilegal di Hopong, Myanmar. Foto: AFP/Ye Aung THU
Tunas Opium di ladang ilegal di Hopong,Myanmar. Foto: AFP/Ye Aung THU
Bunga opium di ladang ilegal di Hopong Foto: AFP/Ye Aung THU
seorang petani yang bekerja di ladang opium ilegal di Hopong, Myanmar. Foto: AFP/Ye Aung THU
seorang petani yang bekerja di ladang opium ilegal di Hopong, Myanmar. Foto: AFP/Ye Aung THU
seorang petani yang bekerja di ladang opium ilegal di Hopong, Myanmar. Foto: AFP/Ye Aung THU
Seekor anjing penjaga di ladang opium ilegal di Hopong, Myanmar. Foto: AFP/Ye Aung THU