Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Memiliki organ tubuh lengkap menjadi impian besar bagi para penyandang disabilitas. Termasuk untuk mereka yang tidak memiliki kaki dan tangan yang menjadi tumpuan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) yang berada di Kawasan Sunter, Jakarta Utara, menjadi oase untuk mereka penyandang disabilitas.
Fokus yayasan itu membantu para penyandang tuna daksa khususnya kurang mampu. Nantinya mereka bisa mendapatkan bantuan kaki palsu (prostesa) dan tangan palsu secara gratis.
Persyaratan yang harus dibawa cukup mudah. Mereka yang membutuhkan cukup melampirkan surat keterangan tidak mampu dari RT dan RW, KTP, pas foto badan, kartu keluarga.
Sementara bagi yang masuk kategori mampu, untuk mendapatkan satu kaki dan tangan palsu masing-masing dikenakan biaya Rp. 1,7 juta. Untuk harga bagian telapak tangan dibanderol Rp. 500 ribu per buah.
Kaki palsu yang diproduksi yayasan ini tergolong berkualitas tinggi. Jadi, uang yang didapat dari warga mampu digunakan untuk membuat alat untuk yang kurang mampu.
ADVERTISEMENT
Pembuatan kaki palsu biasanya memakan waktu tidak lebih dari dua jam. Oleh karena itu para penyandang disabilitas yang datang dari jauh bisa menunggu pembuatannya mulai dari pengukuran engsel kaki hingga selesai.
Permintaan terhadap kaki dan tangan palsu cukup tinggi. Setiap harinya, yayasan ini mampu memproduksi 20 buah.
Tak hanya warga sekitar Jakarta yang dilayani, namun YPTD juga melayani pembuatan kaki dan tangan palsu di luar Jakarta dengan menerjunkan langsung tim YPTD ke daerah untuk melakukan pengukuran.
Namun, proses pembuatan akan dilakukan kembali di Jakarta, dan tim akan kembali ke daerah tersebut untuk melakukan pemasangan serta memberikan edukasi pada para calon pengguna kaki palsu.
ADVERTISEMENT