Foto: Kerusakan Lingkungan Picu Banjir Bandang di Flores, NTT

7 April 2021 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melewati tumpukan kayu-kayu yang menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (7/4). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melewati tumpukan kayu-kayu yang menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (7/4). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Tumpukan kayu-kayu terlihat menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4).
ADVERTISEMENT
Menurut Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di sejumlah wilayah di NTT dipicu kerusakan lingkungan.
Kerusakan lingkungan tersebut meliputi alih fungsi lahan, pertambangan, dan pembalakan liar.
Warga melewati tumpukan kayu-kayu yang menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (7/4). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Banjir bandang dan longsor melanda sejumlah wilayah di Flores Timur, NTT, pada Minggu (4/3) dini hari pada pukul 10.00 WITA.
Banjir bandang membuat puluhan rumah warga tertimbun lumpur hingga hanyut serta jembatan terputus.
Per 7 April pukul 14.00 WIB, total meninggal 124 orang, 74 orang hilang, 129 orang luka-luka, 13.230 orang mengungsi, dan 15 kota dan kabupaten terdampak.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.