Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Pripyat adalah sebuah kota yang tidak berpenghuni di bagian utara Ukraina, tepatnya di Oblast Kiev dekat dengan perbatasan Belarusia.
ADVERTISEMENT
Kota yang tidak berpenghuni ini menjadi daya tarik wisatawan, pasalnya dahulu kota ini merupakan kota berpenghuni yang menjadi korban bencana pembangkit listrik bertenaga nuklir. Bencana ini merupakan bencana nuklir terburuk sepanjang sejarah manusia.
Dilansir dari AFP, sejak serial televisi HBO merilis film Chernobyl, terdapat peningkatan 30% dari jumlah wisatawan untuk mengunjungi kota hantu ini.
Diperkirakan terdapat perlipatan ganda angka wisatawan hingga 150.000 orang.
Kota Pripyat didirikan pada tahun 1970 dan memang dirancang sebagai kota yang menjadi tempat tinggal bagi para karyawan yang bekerja di Pembangkit Listrik Chernobyl. Pripyat memiliki sekitar 49.400 penduduk.
Pembangkit listrik bertenaga nuklir itu meledak pada 26 April 1986 di reaktor nomor 4 pembakit Chernobyl. Kebakaran itu tidak berhenti selama 10 hari. Selain itu, ledakan nuklir itu mengirimkan radiasi ke seluruh Ukraina, Rusia, dan Belarusia.
ADVERTISEMENT
Akibat bencana tersebut, ribuan penduduk Kota Pripyat terpaksa harus diungsikan dari kota tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut World Health Organisation (WHO), bahwa keseluruhan korban jiwa adalah 4.000 orang, meskipun angka tersebut masih terbilang rendah.
Selain itu, pemerintah Ukraina mengatakan terdapat 2,4 juta penduduknya, di antaranya terdapat 428.000 anak-anak menderita masalah kesehatan terkait bencana nuklir yang membawa radiasi lewat udara.
Kejadian itu membuat pemerintah Soviet harus mengeluarkan dana sebesar 18 Miliar Rubel atau setara dengan 3 Triliun Rupiah pada masa itu.
Pembangkit listrik tenaga nuklir yang berada di Chernobyl pernah menjadi kebanggaan negara Soviet ketika pada masa itu Soviet dan negara barat seperti Amerika sedang perang dingin.
Menurut pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, peristiwa ini merupakan salah satu faktor runtuhnya Uni Soviet di Eropa.
ADVERTISEMENT