Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
Diperkirakan lebih dari 1 juta warga turun ke jalanan Hong Kong berunjuk rasa menentang rancangan undang-undang ekstradisi, di Victoria Park, sejak Minggu (9/6) lalu.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, para demonstran menentang ekstradisi terpidana dari Hong Kong ke China Daratan. RUU ini dinilai akan merusak sistem hukum semi otonom Hong Kong.
Aksi unjuk rasa kali ini merupakan aksi terbesar dengan massa terbanyak sejak 2003 lalu yang menentang soal diperketatnya hukum keamanan nasional.
Awalnya Aksi ini berlangsung damai, namun pada Senin (10/6) dini hari, unjuk rasa ini menjadi kacau. Sejumlah demonstran terlibat bentrok dengan polisi. Mereka mendorong dan merobohkan pagar pembatas. Sejumlah anggota polisi berusaha memukul mundur massa aksi,dan melumpuhkan beberapa massa yang mulai anarkis.
Protes ini menjerumuskan Hong Kong ke dalam krisis politik baru, dan memberi tekanan pada pemerintah Hong Kong, khususnya Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam. Lam berusaha menenangkan publik dan mengatakan pemerintahannya menciptakan amandemen tambahan terhadap RUU tersebut, termasuk menjaga hak asasi manusia.
ADVERTISEMENT
"RUU ini bukan tentang (China) daratan saja. RUU ini tidak diprakarsai oleh pemerintah rakyat pusat. Saya tidak menerima instruksi atau mandat dari Beijing untuk melakukan RUU ini," ujar Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, pada Senin (10/6) kemarin.