Foto: Lockdown Picu Kelaparan di Guatemala dan El Salvador

22 Mei 2020 16:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita menggunakan masker di sebelah kain putih bertuliskan "Kami lapar" di San Salvador, El Salvador. Foto: REUTERS/Jose Cabezas
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita menggunakan masker di sebelah kain putih bertuliskan "Kami lapar" di San Salvador, El Salvador. Foto: REUTERS/Jose Cabezas
ADVERTISEMENT
Lockdown ketat akibat virus corona di Guatemala dan El Savador hancurkan perekonomian lokal. Ratusan keluarga di negara tersebut mengibarkan bendera putih di luar rumah mereka dan mengibarkannya di jalanan sembari mencari makanan dan bantuan.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu terjadi usai 50 hari dikurung oleh lockdown ketat yang memadamkan mata pencaharian warga. Ana Orellana dan tiga tetangganya memasang bendera putih dan tanda meminta makan di rumahnya di ibu kota El Salvador.
Orellana yang merupakan pedagang kaki lima mengatakan bahwa sejak pemerintah memerintahkan warga diam di rumah, ia kehilangan pendapatan untuk sewa tempat tinggal dan makanan USD 75. Sekarang dia bergiliran dengan tetangganya untuk mencari sisa-sisa makanan di pasar kota.
"Aku mencari-cari lokasi di mana sampah berada," kata Orellana, diberitakan Reuters, Jumat (22/5).
"Saya pergi ke pasar Tiendona untuk mendapatkan barang-barang, karena kami benar-benar tidak memiliki tomat atau bawang sekarang, dan kami membuat sup tomat di sini tanpa minyak, hanya dipanggang setengah matang," sambungnya.
Seorang pria di sebelah kain putih sebagai tanda untuk meminta makanan di San Salvador, El Salvador. Foto: REUTERS/Jose Cabezas
Selain bendera putih, ada tanda bacaan di atas jendela setiap rumah 'kami bukan penerima manfaat', untuk mengisyaratkan bahwa mereka tak menerima voucher senilai USD 300 dari Presiden Nayib Bukeke kepada 1,5 juta warga miskin.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Reuters, hal serupa juga jauh meluas terjadi di kawasan Amerika Tengah dan sebagian Amerika Latin.
Protes kebutuhan makanan telah pecah di negara-negara termasuk Venezuela dan Chili. El Salvador dan Guatemala yang berdekatan, dua negara termiskin di Amerika, telah memberlakukan karantina yang ketat.
Seorang pria duduk di sebelah kain putih sebagai tanda untuk meminta makanan di San Salvador, El Salvador. Foto: REUTERS/Jose Cabezas
Di kota-kota dan desa-desa di kedua negara, ratusan tanda telah dikibarkan untuk meminta makanan, dan orang-orang turun ke jalan untuk mengibarkan bendera putih berpesan dalam kesulitan.
Bingkisan makanan dari pemerintah nasional dan sumbangan dari para dermawan telah meringankan sebagian dari kekurangan tersebut, tetapi jumlahnya sangat terbatas.
"Kami khawatir tentang virus dan makanan, karena jika virus tidak membunuh kami, kelaparan akan (membunuh)," kata Jose Rodriguez (69), seorang pedagang kaki lima yang tinggal di rumah kos San Salvador.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat membutuhkan makanan untuk dimakan," tuturnya.
Kain putih menggantung dari pintu sebagai tanda untuk meminta makanan di San Salvador, El Salvador. Foto: REUTERS/Jose Cabezas
Seorang wanita menggunakan masker di sebelah kain putih bertuliskan "Kami lapar" di San Salvador, El Salvador. Foto: REUTERS/Jose Cabezas
Sejumlah warga duduk di sebelah kain putih sebagai tanda untuk meminta makanan di San Salvador, El Salvador. Foto: REUTERS/Jose Cabezas
Seorang pria duduk di dekat kain putih sebagai tanda untuk meminta makanan di San Salvador, El Salvador. Foto: REUTERS/Jose Cabezas
Warga terdampak lockdown karena corona meminta makanan sambil melambaikan kain putih di Soyapango, El Salvador. Foto: REUTERS/Victor Pena
Warga terdampak lockdown karena corona meminta makanan di Soyapango, El Salvador. Foto: Reuters/Victor Pena
Warga terdampak lockdown karena corona meminta makanan di Soyapango, El Salvador. Foto: Reuters/Victor Pena
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.